Sun yang juga pernah diskors tiga bulan pada 2014 itu dinyatakan bersalah karena menolak memberikan sampel doping dan dilarang delapan tahun tampil oleh Mahkamah Arbitrase Olah Raga (CAS) Februari silam.
Vonis CAS itu memperkuat putusan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menolak keputusan badan renang internasional FINA.
Baca juga: FINA tunda kejuaraan dunia 2021 Fukuoka ke Mei 2022
Semua keputusan CAS bisa dimohonkan banding ke SFT.
Jika bandingnya ditolak maka Sun tidak boleh berlomba pada Olimpiade Tokyo 2021 dan otomatis karirnya pun berakhir.
SFT tak mau memastikan informasi banding Sun Yang itu namun menurut laporan media, sebuah ajuan kasus sudah dibuka dengan nomor kasus diletakkan pada 'Kasus Sun Yang'.
Sun tak boleh mengikuti kompetisi apapun selama dalam proses mengajukan banding.
Baca juga: China tak hormati WADA karena masukkan Sun Yang ke Pelatnas
Magazine Swimming World melaporkan Senin kemarin bahwa tim pengacara Sun sudah mengajukan banding pada 29 April.
Tiga kali juara Olimpiade ini sebelumnya sudah mengalami dua kali ditolak SFT sebelum putusannya diperkuat CAS.
Sun menghancurkan sampel darahnya sendiri pada sesi tes 2018, namun FINA menyatakan perenang ini tidak melanggar ketentuan anti-doping.
Langkah FINA ini membuat WADA murka dan mengajukan kasus ini kepada CAS dengan meminta skors dua sampai delapan tahun karena tidak mau menjalani tes doping.
Baca juga: Sun Yang, perenang top China dilarang tampil 8 tahun gara-gara doping
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020