Jakarta (ANTARA News) - Hasil exit poll Lembaga Survei Indonesia (LSI), hingga pukul 12.22 WIB, menunjukkan pasangan Capres-Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono sementara mengungguli pasangan lain dengan memperoleh 59,6 persen suara.
"Dari data 85 persen yang masuk, SBY-Boediono mengungguli dua pasangan lainnya yakni Mega-Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto," kata peneliti sekaligus Humas LSI Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, pasangan Jusuf Kalla-Wiranto memperoleh 11 persen dan pasangan Megawati-Prabowo mendapat 19, 3 persen suara dan responden yang tidak menjawab 10,1 persen.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, responden dipilih secara acak (random) di 2.100 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia dengan tingkat kesalahan plus minus 2,8 persen.
Sementara itu, peneliti utama LSI Saiful Mujani menjelaskan, exit poll merupakan sistem untuk mengetahui kepemilihan pasangan capres/cawapres dengan cara mewawancarai sebagian dari pemilih yang baru selesai menggunakan hak pilihnya di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dengan demikian, katanya, exit poll tidak hanya menampilkan angka statistik tetapi juga berusaha menampilkan profil dari pemilih mulai dari alasan kenapa memilih pasangan capres, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Jadi, hasil yang didapat dari sistem exitpoll lebih cepat dan bervariasi dibanding quick count. Selain itu diperoleh gambaran detail tentang alasan seseorang memilih salah satu calon satu dengan calon lainnya," kata dia.
Sedangkan hitung cepat atau quick count, lanjut dia, cenderung menampilkan data statistik saja, berupa angka-angka yang didapat dari TPS yang tersebar di seluruh indonesia secara random.
Dari pengalaman pada Pemilu legislatif lalu, kata syaiful, kesalahan atau perbedaan dari hasil akhir antara exit poll dan quick count hanya sekitar 2,5 persen, sehingga akurasinya bisa cukup dipercaya kendati tidak sama dengan quick count. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009