Tegucigalpa (ANTARA News/Reuters) - Presiden sementara Honduras, Roberto Micheletti, mengatakan Selasa, pemerintah sementaranya menerima Presiden Kosta Rika Oscar Arias sebagai seorang penengah untuk berupaya memecahkan krisis politiknya.

"Kami menerimanya sebagai penengah," Michelettti mengatakan pada radio setempat di Tegucigalpa, dalam pertanda lain bahwa ia siap mengikuti pembicaraan diplomatik untuk meredakan ketegangan yang diakibatkan oleh kudeta 28 Juni yang mengusir Presiden Manuel Zelaya.

Ia menambahkan bahwa Arias, yang menerima penghargaan Nobel perdamaian karena berupaya mengakhiri kekerasan politik di Amerika tengah pada 1980-an, telah mengatakan padanya bahwa Kosta Rika ingin membantu sebagai tempat untuk pembicaraan penengahan itu.

Micheletti mengumumkan penerimaannya atas Arias sebagai penengah setelah Presiden AS Barack Obama minta ditempatkannya kembali Zelaya, yang mengisyaratkan dukungan lebih kuat Washington pada presiden Honduras yang dipecat. Zelaya telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton di Washington, Selasa.

Micheletti ditunjuk oleh kongres Honduras beberapa jam setelah Zelaya, tokoh sayap kiri yang memegang tampuk pemerintahan pada 2006 dan akan meninggalkan jabatannya pada 2010, dipecat oleh tentara dan dikirim ke pengasingan setelah perselisihan mengenai batas masa jabatan presiden.

Kudeta itu dikecam secara luas oleh masyarakat internasional, termasuk oleh Orgaisasi Negara-negara Afrika dan Majelis Umum PBB.

Sementara itu, Presiden Honduras Manuel Zelaya juga telah mengatakan Selasa bahwa ia menerima penengahan Presiden Kosta Rica Oscar Arias untuk berupaya memecahkan krisis politik negaranya menyusul kudeta 28 Juni yang menjatuhkannya.

"Ia (Arias) kelihatannya seperti orang yang tepat, diterima oleh semua presiden," Zelaya mengatakan pada radio Honduras, berbicara dari Washington setelah pertemuan dengan Menlu AS Hillary Clinton.

Zelaya mengatakan ia akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah sementara Honduras Kamis di Kosta Rica.

Upayanya untuk pulang ke Honduras dari pengasingannya Ahad lalu gagal dan menimbulkan bentrokan antara tentara dan para pendukungnya di Tegucigalpa. Hillary, menurut laporan, mendukung upaya penengahan oleh Arias itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009