Jayapura (ANTARA News) - Pintu perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini yang berada di Wutung, Kabupaten Keerom, Papua, akan ditutup selama sehari bertepatan dengan Pilpres Rabu (8/7).
"Penutupan pintu perbatasan akan dilakukan sejak pukul 00:00 WIT Rabu 8 Juli," kata Kepala Badan Perbatasan Provinsi Papua Berty Fernandez di Jayapura, Selasa.
Ia menjelaskan, penutupan pintu perbatasan tersebut adalah hal rutin yang dilakukan setiap ada pesta demokrasi seperti Pemilu legislatif dan Pilpres.
"Karena situasi dimana besok kita akan menggelar pesta demokrasi, serta menjaga kemungkinan buruk yang akan terjadi, maka penutupan tersebut kita lakukan," katanya.
Penutupan pintu perbatasan, tambah Berty, hanya akan dilakukan selama satu hari dan akan kembali dibuka setelah Pilpres selesai.
"Namun, bila ada hal atau kejadian diluar dugaan, maka jangka waktu penutupan tersebut bisa ditambah," terangnya.
Pada Pemilu legislatif 9 April lalu, Provinsi Papua merupakan salah satu daerah yang paling bergejolak, dengan terjadi serangkaian aksi oleh kelompok yang tak dikenal seperti penyerangan terhadap Mapolsekta Abepura (9/4), serta pembakaran gedung rektorat milik Universitas Cenderawasih.
Sesuai dengan data dari KPU Papua, jumlah pemilih dalam DPT Pilpres di Papua adalah 2.183.165 pemilih, naik 5,75 persen dari DPT Pemiu legislatif lalu yang hanya 2.064. 532 pemilih.
Sementara jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Papua turun dibanding ketika Pemilu legislatif dari 6.748 menjadi 6.270 TPS.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009