Staf Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Kusairi mengatakan, sampai sekarang petugas BPLS masih berkoordinasi untuk memadamkan api.
"Saat ini kami masih melakukan koordinasi untuk melakukan pemadaman. Karena penanganan pemadaman api untuk semburan gas ini berbeda dengan penanganan pemadaman api untuk kebakaran rumah," katanya.
Ia mengatakan, akan menggunakan foam (busa) dalam pemadaman karena jika menggunakan air diperkirakan tidak berhasil karena material yang keluar bersama gas tersebut salah satu unsurnya adalah air.
Kusairi mengemukakan, hingga kini masih belum tahu pasti penyebab kebakaran.
"Kami belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran di semburan lumpur tersebut. Namun, dugaan kami kebakaran tersebut akibat tangan-tangan jahil yang menyalakan api di dekat semburan yang mengandung gas cukup tinggi itu," katanya.
BPLS berencana membuat kolam terkait munculnya semburan baru tersebut. Kolam akan digunakan untuk memisahkan material yang keluar bersama dengan semburan lumpur.
"Material berupa lumpur akan diendapkan di dalam kolam tersebut, sedangkan material seperti air akan dialirkan melalui drainase yang sudah ada," katanya.
Ia menambahkan, besaran luapan lumpur yang keluar ada kecenderungan membesar. Kondisi ini meningkat dalam dua hari terakhir.
"Meski demikian, ketinggian semburan tidak seperti dulu yang bisa mencapai 1 meter. Saat ini ketinggian semburan diperkirakan hanya tinggal 30 cm saja," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
