Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore menguat 30 poin karena dipicu aksi beli pelaku pasar, namun posisi mata uang Indonesia masih di atas angka Rp10.000 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp10.230-Rp10.245 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.260-Rp10.275 atau naik 30 poin.
Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan, kenaikan rupiah sore ini agak berkurang dibanding pagi, karena sebagian pelaku sudah meninggalkan pasar menyambut pelaksanaan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada esok hari (8/7).
Kondisi ini mengakibatkan aksi beli terhadap rupiah agak berkurang, ujarnya.
Sebagian pelaku pasar, lanjut dia, lebih mempersiapkan diri untuk pulang lebih cepat, apalagi semua kantor pemerintah dan swasta menyambut baik pelaksanaan pemilihan presiden agar berjalan lancar dan aman.
"Kami optimistis pelaksanaan pemilu akan berjalan dengan aman karena melihat masyarakat menyambut dengan baik pelaksanaan tersebut," katanya.
Rupiah, menurut dia, kemungkinan akan kembali menguat dengan lancarnya proses pemilihan umum itu.
Apabila ada hambatan seperti kerusuhan maka rupiah akan tertekan tapi tidak akan bergerak jauh dari kisaran antara Rp10.000 sampai Rp10.300 per dolar, katanya.
Ia mengatakan, peluang rupiah untuk menguat masih cukup besar, karena berbagai isu positif telah menunggu. Rencana perbankan untuk segera menurunkan suku bunga akan mendorong debitur mencari kredit baru.
Dengan makin lancarnya penyaluran kredit bank diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan semakin tumbuh, katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009