Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdialog dengan 10 Gubernur melalui fasilitas telewicara di Istana Negara, Rabu, untuk memeriksa kesiapan penyelenggaraan Pilpres 8 Juli.

Presiden berdialog dengan Gubernur Papua Barat Abraham O Ataruri, Gubernur Maluku Karel Ralahalu, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faruk, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur Sulawesi Utara SA Sarundajang, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin dan Gubernur Riau Rusli Zainal.

Pada pengantarnya sebelum dialog itu, Presiden Yudhoyono mengatakan, pemilihan presiden mendatang hendaknya dapat berlangsung dengan jujur, adil, aman, dan tertib serta demokratis.

"Dalam kesempatan ini saya meminta laporan dari saudara-saudara mengenai kesiapan penyelenggaraan pilpres nanti," kata Presiden.

Mendagri Mardiyanto dalam laporannya mengatakan, pemerintah sudah menjalankan sejumlah langkah sesuai koridor aturan yang ada untuk mensukseskan penyelenggaraan pemilu presiden.

"Kami melaporkan bahwa kami melaksanakan rapat koordinasi dengan pihak terkait secara teratur. Kami juga melaksanakan pengecekan langsung ke beberapa provinsi untuk mencek kebijakan apakah bisa berjalan," katanya.

Mardiyanto juga menyatakan sejumlah daerah juga telah memberikan bantuan personil untuk penyelenggaraan pemilu.

"Kami juga memberikan ijin cuti pada 117 pejabat untuk mengikuti kampanye dan pelaksanaan cuti sesuai dengan waktu yang telah ditentukan," katanya.

Mardiyanto juga menyatakan berdasarkan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi maka pihaknya juga sudah mencermati hal itu dan menyampaikan pada para Gubernur untuk mempersiapkan hal tersebut sehingga pemilu bisa berlangsung dengan lancar.

"Kami melaporkan sosialisasi pada masyarakat terkait putusan Mahkamah Konstitusi akan dilangsungkan segera," kata Mardiyanto.

Hadir mendampingi Presiden, Menko Polhukam Widodo AS, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri,  Menkominfo Muhammad Nuh, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009