New York (ANTARA News/AFP) - Dolar AS diperdagangkan sebagian besar menguat pada Senin waktu setempat, di tengah keraguan tentang kemungkinan pemulihan ekonomi global dan karena pasar melihat ke depan pertemuan tingkat tinggi ekonomi kuat Kelompok Delapan (G-8) pada pekan ini, kata para dealer.
Yen juga memperoleh keuntungan dari apa yang disebut "penghindaran risiko" karena pasar tetap bergairah setelah pekan lalu laporan ketenagakerjaan AS suram yang mengurangi harapan pemulihan ekonomi.
Euro jatuh ke 1,3979 dolar pada 2100 GMT dari 1,4001 dolar di London pada Jumat sore, ketika pasar AS ditutup untuk liburan Hari Kemerdekaan.
Dolar menyusut menjadi 95,33 yen dari 96,00 pada akhir Jumat.
"Kita menyaksikan dampak yang tersisa dari laporan pembayaran upah non pertanian pada Kamis yang mengecewakan di pasar uang," kata Kathy Lien, analis dari Global Forex Trading.
Beberapa pedagang masih dibingungkan oleh laporan pekan lalu yang menunjukkan hilangnya 467.000 pekerjaan non pertanian sehingga tingkat pengangguran melonjak ke posisi tertinggi baru 26 tahun.
"Penghindaran risiko terus menggantung di atas pasar keuangan, mendorong para investor keluar dari mata uang dengan imbal hasil tinggi dan menyelamatkan diri dalam dolar AS," ujar Lien.
Laporan yang lebih baik daripada perkiraan pada sektor jasa gagal menahan pasang.
Institute of Supply Management mengatakan, indeksnya dari sektor non-manufaktur naik ke 47,0 persen pada Juni dari 44,0 persen bulan sebelumnya.
Indeks di bawah 50 persen masih menunjukkan tingkat pertumbuhan, namun di atas harapan para analis 46,0 persen.
Lien mengatakan, laporan itu "akan membantu memulihkan nafsu terhadap risiko (risk appetite), tetapi aliran penghindaran risiko akan muncul lebih kuat saat ini."
Data retail zona euro yang melemah dan laporan pekerjaan di AS yang mengecewakan yang dirilis akhir pekan lalu, menyalakan kembali kekhawatiran tentang iklim ekonomi global, dealer mengatakan, dan membangun harapan lebih dari hasil perusahaan kuartal kedua yang akan diumumkan bulan ini.
Mata uang seperti dolar dan yen yang dianggap sebagai "safe haven" atau tempat berlindung yang aman oleh para dealer pasar uang ketika kondisi ekonomi tak menentu dibandingkan terhadap mata uang seperti euro yang dipandang berisiko.
"Data dan peristiwa pekan ini tak mungkin memicu perbaikan dalam minat terhadap risiko atau menjawab pertanyaan tentang langkah pemulihan," kata Mitul Kotecha dari bank investasi Prancis Calyon.
Para analis mengatakan, namun kenaikan dolar tertutup oleh spekulasi bahwa para pemimpin G-8 mungkin mendiskusikan status dolar sebagai sebuah mata uang cadangan internasional ketika mereka bertemu di Italia, pekan ini.
"Kemungkinan mereka akan membicarakan hal itu, tapi tidak disebutkan dalam komunike akhir pertemuan mereka. Isu tersebut dapat menjadi pendorong perdagangan dimana para investor akan melompat karena pasar tidak memiliki berita segar lainnya," kata Yuji Saito, dealer valuta asing di Societe Generale.
China pada Kamis mengatakan, bahwa ia ingin sebuah sistem moneter global yang lebih luas, jelang kedatangan Presiden Hu Jintao untuk menghadiri pertemuan puncak G-8, yang dimulai Rabu.
China bukan merupakan anggota dari grup G8 - Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat - tetapi secara teratur diundang untuk bergabung dalam sesi yang diperluas bersama dengan negara-negara besar lainnya.
Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar tidak berubah dari 1,0843 franc Swiss pada Jumat. Pound turun menjadi 1,6284 dolar dibandingkan dengan 1,6393 dolar.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009