Walau begitu, selama masih ada secercah harapan, kami tidak akan menyerah untuk memberikan bantuan kepada Kuba melawan epidemi iniJakarta (ANTARA) - Peralatan medis bantuan dari China tiba di Kuba setelah sempat tertunda pengirimannya akibat pembatasan transportasi di tengah sanksi Amerika Serikat.
Sebanyak 286 donatur yang merupakan alumni pelajar China di Kuba berhasil mengumpulkan dana senilai 140.000 yuan lebih, membeli 420 potong pakaian pelindung, dan 38.750 helai masker untuk penanganan COVID-19.
Bantuan tersebut berhasil tiba di Kuba berkat pertolongan Kedutaan Kuba di China, demikian Chen Ke yang berinisiatif menggalang donasi, seperti dikutip Global Times, Senin.
Para pendonor merupakan pelajar asal China yang meraih beasiswa dari pemerintah Kuba selama periode 2006-2016, sebut Chen (30) yang belajar bahasa Spanyol di Havana, Kuba, selama lima tahun mulai 2009.
Setelah meluncurkan program penggalangan dana pada akhir Maret, pria asal Provinsi Guizhou, itu sempat khawatir bantuan tersebut tidak sampai di Kuba karena adanya sanksi dari AS.
Kekhawatiran itu terbukti kebenarannya. Pada 1 April pemerintah Kuba menyatakan bahwa peralatan kesehatan bantuan dari China tidak bisa dikirimkan sesuai jadwal akibat adanya sanksi dari AS.
"Walau begitu, selama masih ada secercah harapan, kami tidak akan menyerah untuk memberikan bantuan kepada Kuba melawan epidemi ini," ujar Chen.
Dia menghubungi Kedutaan Kuba di China untuk membicarakan berbagai kemungkinan yang bisa ditempuh.
Akhirnya, dia menemukan salah satu perusahaan angkutan barang yang bisa mengangkut bantuan tersebut terhindar dari sanksi AS atas bantuan Kedutaan Kuba di China.
Baca juga: Dokter ICU Jepang akan hadapi pertempuran panjang lawan virus corona
Baca juga: Italia cabut aturan karantina akibat virus corona
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020