Dubai (ANTARA News/AFP) - Milisi Taliban Senin mengatakan kelompok itu telah menangkap seorang tentara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan yang hilang pekan lalu, badan intelijen yang mengawasi tentara SITE mengatakan.
"Tentara pemabuk AS" itu ditangkap lima hari lalu di dekat Melech di distrik Yusuf Kheil, provinsi Paktika, milisi itu mengatakan dalam satu pernyataan yang disiarkan di situs Internet Islamis, menurut kelompok yang bermarkas di AS tersebut.
"Tentara itu masih tawanan mujahidin," kata pesan tertangal 6 Juli.
Pernyataan itu juga menegaskan pembunuhan satu tentara "pemabuk" AS lainnya oleh seorang penembak jitu di luar bagian militernya di distrik Saydadab di provinsi Wardak.
Seorang komandan kelompok Taliban garis keras Haqqani mengatakan Kamis lalu bahwa milisinya telah menangkap seorang tentara AS, sementara militer AS mengakui seorang tentara dipercaya telah tertangkap pada 30 Juni.
"Para pemimpin kami belum memutuskan mengenai nasib tentara itu. Mereka akan memutuskan nasibnya dan segera kami akan menyampaikan rekaman video mengenai tentara koalisi itu dan tuntutan kami pada pers," komandan Taliban yag hanya disebut Ibrahhim itu mengatakan pada AFP.
Ini dipercaya pertama kali gerilyawan menculik tentara Amerika di Afghanistan sejak tentara AS dikerahkan untuk mengusir rezim Taliban pada 2001 dan kemudian tetap memerangi gerilya yang meningkat.
Militer AS telah memburu para pemimpin jaringan Haqqani yang terkait-al Qaida, yang mereka lukiskan sebagai salah satu organisasi Taliban yang paling mematikan".
Penangkapan itu tiba ketika hampir 4.000 marinir AS yang baru dikerahkan telah melancarkan operasi besar di provinsi Helmand di Afghanistan selatan Kamis, nendesak ke selatan untuk menguasai markas besar Taliban sebelum pemilihan presiden Afghanistan 20 Agustus.
Gerilyawan di belakang beberapa penculikan di Afghanistan dan telah membunuh beberapa sandera mereka.
Ada sekitar 56.000 tentara AS beroperasi di Afghanistan, dalam pengerahan terbesar dari sebuah negara yang membantu memerangi gerilya Islamis yang dipimpin oleh Taliban.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Insya Allah kemenangan tinggal menunggu waktu.
(Amien)