Serang (ANTARA News) - Semburan gas dan lumpur di Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten, hingga kini masih berlanjut.

"Kami bekerja keras untuk menghentikan semburan gas dan lumpur pasir," kata Kepala Bidang Pertambangan dan Energi, Dinas Pertambangan, Provinsi Banten, Eko Palmadi, Senin.

Eko mengatakan, selama ini semburan gas dan lumpur masih dalam kondisi stabil. Aktivitasnya terus berlanjut, dengan mengeluarkan semburan gas yang disertai lumpur pasir dan air.

Oleh karena itu, untuk mengendalikan luapan air dan gas tersbeut, pihaknya terpaksa memasang karung pasir di sekitar sumur.

Pemasangan karung ini, kata dia, untuk mengurangi gerusan air dari sumur itu.

Setelah itu, air lumpur dialirkan ke bak penampungan untuk disalurkan melalui saluran pembuangan ke Sungai Ciujung.

Dia mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengadakan rapat teknis untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan. Sedangkan tindakan lebih lanjut masih menunggu informasi dan rekomendasi dari Badan Geologi Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.

"Sampai saat ini kami masih menunggu tindak lanjut dari mereka itu," ujarnya.

Sementara itu, Mansyur (45), tokoh masyarakat setempat, mengatakan, hingga saat ini lokasi semburan gas dan lumpur masih didatangi warga dari luar daerah, seperti Rangkasbitung, Tangerang, Cilegon, Pandeglang dan Kota Serang.

"Mereka mungkin ingin tahu apakah semburan itu sama dengan kasus Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009