Salah satu poin nya bisa membayar honor guru
Jambi (ANTARA) - Seluruh kepala sekolah TK, SD dan SMP swasta di Kota Jambi dikumpulkan, di lapangan tenis Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk menindak lanjuti surat edaran Wali Kota Jambi terkait kebijakan untuk meringankan SPP pada siswa yang ada di sekolah swasta.
"Seluruh kepala sekolah TK, SD dan SMP swasta sengaja dikumpulkan pihaknya untuk menanyakan kesiapan sekolah swasta terhadap imbauan yang sudah dikeluarkan," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Senin.
Dijelaskannya seluruhnya kepala sekolah swasta sepakat akan merumuskan pengurangan SPP tersebut dan dalam waktu dekat akan diputuskan. Terkait nominal yang akan dipotong di serahkan sepenuhnya pada masing-masing sekolah.
Perumusan pemotongan SPP tersebut dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat kota Jambi terkait kebijakan dunia pendidikan pada sekolah swasta. Selama satu pekan, sekolah-sekolah swasta di kota itu diberikan kesempatan untuk merumuskan pengurangan SPP tersebut.
Baca juga: Pengamat: Pemerintah terapkan standardisasi kelulusan, dampak COVID-19
“Nanti akan kami umumkan, sekolah apa dan potongannya berapa, semua keringanan ini tanpa melihat keluarga mampu dan tidak mampu, semua sama,” kata Syarif Fasha.
Lebih lanjut dijelaskan Fasha, Pemerintah Pusat melalui Menteri Pendidikan sudah mengeluarkan Permendikbud nomor 19 tahun 2020 terkait penggunaan dana bos.
“Salah satu poin nya bisa membayar honor guru,” katanya.
Sementara itu, Markus Wahyudi Kepala SMP Xaverius 1 Kota Jambi mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti imbauan walikota terkait dispensasi SPP. Pihak yayasan nantinya akan menyesuaikan besaran dispensasi tersebut.
"Berapa besarannya nanti kita sesuaikan," kata Markus.
Selain itu, Kepala SD Pertiwi 1, Azizah mengatakan hal yang sama. Saat ini pihaknya tak kesulitan lagi dalam melakukan dispensasi SPP kepada siswa. Sebab, sekolahnya merupakan sekolah swasta gratis yang dibiayai oleh pemerintah.
"Total murid SD kami ada 406, hanya 27 yang bayar SPP, nanti yang 27 ini apakah akan di geratis-kan atau biaya SPP nya di potong sebagian, karena merupakan siswa mampu," kata Azizah.
Untuk memberi honor guru, pihaknya akan mengupayakan menggunakan dana BOS. "Kami hanya andal-kan dana BOS," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar tes masif COVID-19 di zona pendidikan
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020