Saya yakin Yaowarat akan kembali normal dengan banyak wisatawan dalam waktu dekatBangkok (ANTARA) - Thailand telah melonggarkan pembatasan pada beberapa kegiatan ekonomi setelah kemajuan yang diperoleh dalam mengatasi virus corona, yang membawa kehidupan kembali ke jalan-jalan, termasuk surga makanan di Chinatown Bangkok.
Thailand adalah negara pertama di luar China yang melaporkan kasus virus corona, pada Januari lalu, tetapi perhitungan kasus baru harian turun menjadi satu digit selama sepekan terakhir, dengan total 2.969 infeksi yang dikonfirmasi dan 54 kematian, pada Minggu .
Pemerintah menyambut baik kemajuan tersebut dengan merelaksasi beberapa aturan "lockdown" atau penguncian, yang memungkinkan gerai makanan dan restoran di luar pusat perbelanjaan dibuka kembali. Negara itu juga memungkinkan toko-toko menjual kembali minuman beralkohol untuk dibawa pulang.
"Gerai makanan saya telah ditutup selama 40 hari, karena tidak ada orang di sini. Saya kehilangan 70% penghasilan saya," kata Taweesak Tabthong, pemilik restoran sirip hiu yang terkenal di Chinatown. Ia senang melihat antrian pelanggan di luar .
Hingga hari Minggu, restoran dan gerai hanya diperbolehkan menjual makanan untuk dibawa pulang atau menggunakan jasa antar.
Pelanggan sekarang diizinkan untuk makan di tempat tetapi tetap di bawah aturan jarak sosial, dengan meja yang terpisah.
Wannika Naphon, senang bisa makan di luar untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu. Ia yakin para pelaku usaha akan berhati-hati dan mematuhi aturan jarak sosial.
"Saya yakin Yaowarat akan kembali normal dengan banyak wisatawan dalam waktu dekat," katanya, merujuk ke jalan lokasi Chinatown Bangkok.
Di bawah pelonggaran pembatasan, pasar terbuka, toko-toko kecil, taman dan fasilitas olahraga luar ruangan, tukang cukur serta fasilitas perawatan hewan peliharaan dapat dibuka kembali.
Tetapi jam malam, yang mulai pada pukul 10 malam, akan tetap diberlakukan hingga akhir bulan sehingga masih akan perlu waktu sebelum kehidupan malam Bangkok yang terkenal bahkan mulai kembali normal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang perpanjang status darurat sampai akhir Mei
Baca juga: Selandia Baru laporkan tidak ada kasus baru COVID-19
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020