"Kami juga melakukan pengiriman mubaligh dari Ponpes ke berbagai pelosok dan perkampungan di wilayah Kabupaten Bogor bagian timur dan beberapa kawasan lainnya," kata Pengasuh Ponpes "Darul Mughni al-Maaliki" KH Mustofa Mughni di Bogor, Jabar, Senin.
Menurut dia, bagi komunitas Ponpes kepedulian sosial atau sering dikenal dengan CSR adalah "ruh" dan nilai itulah yang melandasi lahirnya pesantren dan membuat pesantren mengakar kuat di tengah masyarakat.
"Keberadaan pesantren hingga kini tetap eksis karena itulah modal sosial terpenting pesantren, meski terus mengalami proses perubahan zaman," kata Mustofa Mughni.
Sementara itu, wujud kepedulian sosial juga dilakukan Ponpes "Darul Muttaqien" Parung Bogor.
Bentuknya, kata pengasuh Ponpes tersebut, KH Mad Rodja Sukarta, berupa program yang berhubungan langsung dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya warga sejumlah desa yang berada di kawasan pesantren.
Ia menjelaskan program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan Ponpes yang berdiri di atas lahan 12 hektare ini sangat variatif, mulai aspek ekonomi, pertanian, pendidikan hingga agama.
"Kami coba menggulirkan program sosial dengan ciri khas pesantren," katanya.
Ponpes menurut dia, lahir bukan hanya untuk melayani para santri yang mukim di pondok, namun juga membina masyarakat sekitar di mana pesantren berada.
Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir, Ponpes yang dipimpinnya terus meningkatkan partisipasi dalam pembinaan kepada masyarakat sekitar.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
tad ana minta maf kpd antm smua, krna ana prnah nglakuin smua ksalahan ana,kpd ust mus tlong maen kermh ana klo lgi lburan ana tau antum msh mrh ma ana krna ana dah bkin raka keluar dari pes tpi kan kata rassullah\'\'jgng prnah mrh sampe 3hari ataw lbih\'\'tpi kyanya antm mrh ma ana lma bgt,,,,mngkin itu ajja psan ana kpd antm smua wrb,,,,,