Singapura (ANTARA News) - Kontingen Indonesia harus puas berada di peringkat ke-21 dari 43 peserta Asian Youth Games 2009 di Singapura yang telah menyelesaikan seluruh pertandingan, Senin.
Satu-satunya medali perunggu untuk kontingen Indonesia yang mengirim 45 atlet dari tujuh cabang olahraga itu, diraih oleh pasangan voli pantai putra Ade Chandra/I Gede Eka Agustiawan.
Dua cabang tersisa yang masih bertanding sampai hari terakhir, Senin, yaitu boling dan layar gagal meraih medali.
Dua negara lain yang juga meraih satu medali perunggu adalah Bahrain dan sesama negara Asia Tenggara, Myanmar.
Untuk kawasan Asia Tenggara, nasib atlet remaja tidak banyak berbeda jauh dengan senior mereka karena tertinggal dari Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Nasib Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja, Laos dan Brunei yang gagal meraih satu medali pun.
China, raksasa olahraga Asia, masih belum tersaingi dengan meraih 25 emas, 16 perak dan 11 perunggu untuk tampil sebagai juara umum, disusul Korea Selatan dengan 18 emas, 16 perak dan 17 perunggu.
Thailand dan Singapura, saingan Indonesia di SEA Games, berhasil menembus dominasi Jepang dengan menempati peringkat ketiga dan keempat. Thailand meraih 11 emas, tujuh perak dan perunggu, sementara Singapura delapan emas, lima perak dan 14 perunggu.
Berikut hasil perolehan medali Asian Youth Games setelah seluruh pertandingan diselesaikan Senin (6/7):
No, Negara, Medali Emas, Perak, Perunggu
- China 25, 16, 11
- Korsel 18, 16, 17
- Thailand 11, 7, 2
- Singapura 8, 5, 14
- Hongkong 5, 8, 5
- Jepang 5, 6, 4
- India 5, 3, 3
- Kazakhstan 4, 6, 4
- Kuwait 3, 3, 5
- Korut 1, 3, 4
- Iran 1, 3, 1
- Taiwan 1, 2, 7
- Yemen 1, 0, 0
- Qatar 0, 2, 0
- Vietnam 0, 2, 0
- S Arabia 0 ,1, 2
- Srilanka 0, 1, 2
- Makau 0, 1, 0
- Filipina 0, 1, 0
- Uzbekistan 0, 0, 3
- Filipina 0, 1, 0
- Uzbekistan 0, 0, 3
- Bahrain 0, 0, 1
- Indonesia 0, 0, 1
- Myanmar 0, 0, 1
- Pakistan 0, 0, 1
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Untuk itu jngn heran jika INDONESIA tercinta ini selalu dianggap sebelah mata oleh dunia internasional.
Krn para pemimpin kita tdk memiliki komitmen dan rasa NASIONALISME untuk memajukan olahraga kita, yg mereka pikirkan hanyalah \"kekuasaan\"
sungguh ironis.....