Gol adalah yang paling penting dalam sepak bola
Jakarta (ANTARA) - Pemain bertahan Persija Jakarta Otavio Dutra mengatakan, tugas seorang bek dalam sepak bola era modern bukan sekadar bertahan.
Dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Senin, Dutra menyebut bahwa saat ini pemain berposisi bek dituntut untuk terlibat dalam serangan dan bisa mencetak gol.
"Bek tidak lagi mesti langsung menendang ke depan. Menurut saya, penting untuk bermain sederhana, membangun serangan dari bawah dan tidak kasar terhadap lawan," ujar pria berusia 36 tahun itu.
Baca juga: Otavio Dutra sandingkan kemampuan Marko Simic dengan Cristiano Ronaldo
Bek juga diharapkan mampu membaca permainan sehingga bisa melesakkan gol dalam berbagai situasi.
Salah satu kondisi yang sangat memungkinkan bagi seorang pemain bertahan menciptakan skor adalah dari skema bola mati.
Dengan tinggi badan yang mencapai 190 sentimeter, Dutra dikenal sebagai bek yang cukup lihai beradu di udara.
Pesepak bola berdarah Brazil yang menjadi warga negara Indonesia pada tahun 2019 itu pun mempunyai kemampuan yang baik dalam mengeksekusi bola mati.
"Gol adalah yang paling penting dalam sepak bola. Sehingga selain kuat dalam bertahan, bek saat ini juga harus bisa mencetak gol saat dibutuhkan. Terlebih mayoritas bek memiliki postur yang tinggi," kata Dutra.
Baca juga: Otavio Dutra bertahan di Jakarta karena cinta Indonesia
Otavio Dutra sudah memperkuat klub di Indonesia sejak sekitar 10 tahun lalu. Dalam prosesnya, hanya satu kali dia mengakhiri musim dengan nirgol.
Catatan tersuburnya adalah kala memperkuat Persipura pada tahun 2013. Kala itu, dia membuat 10 gol dan mengantarkan Persipura juara Liga Super Indonesia.
Di Liga 1 Indonesia musim 2020, Dutra sudah membuat satu gol meski Persija baru memainkan dua pertandingan.
Namun, dia belum bisa menambah pundi-pundi golnya karena Liga 1 dan 2 musim 2020 dihentikan sementara akibat pandemi penyakit akibat virus corona (COVID-19).
Baca juga: Otavio Dutra resmi menjadi warga negara Indonesia
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020