London (ANTARA News) - Roger Federer hari Minggu membuat sejarah ketika ia mengalahkan Andy Roddick 5-7, 7-6 (8/6), 7-6 (7/5), 3-6 16-14 untuk meraih gelar Wimbledon keenam dan mahkota Grand Slam ke-15 dalam suatu final klasik.

Tetapi, unggulan kedua dari Swiss tersebut mendapat perlawanan keras dari unggulan keenam dari Amerika, Roddick, yang memimpin suatu set, mencapai empat set point di set kedua, dan servisnya tidak pernah dipatahkan sampai set terakhir.

Dalam suatu kesimpulan yang luar biasa, set terakhir merupakan set terlama yang pernah dimainkan di final tunggal putra Wimbledon.

Federer (27), kini meraih gelar Wimbledon enam kali, AS Terbuka lima kali, Australia Terbuka tiga kali, dan Prancis Terbuka sekali, dan memecahkan rekor Pete Sampras yang meraih 14 gelar Grand Slam.

Ia hari Senin juga akan merebut kembali gelar sebagai petenis putra nomor satu dunia dari Rafael Nadal, yang mengalahkannya di pertandingan final lima set di Wimbledon tahun lalu.

Sampras, dan pemain besar tenis lainnya seperti Rod Laver dan Bjorn Borg menyaksikan usaha Federer untuk membuat sejarah tersebut, sementara para bintang Hollywood seperti Woody Allen dan Russel Crowe, juga menjadi perhatian di Lapangan Utama tersebut.

Federer, yang mencatat rekor tampil di final Wimbledon tujuh kali secara beruntun dan tampil memperebutkan gelar Grand Slam ke-20, empat kali menyelamatkan empat break point di game ke-11 set pembukaan dan kalah di set tersebut dengan skor 7-5.

Roddick, yang hanya meraih gelar Grand Slam di AS Terbuka tahun 2003, kalah di final Wimbledon dari Federer di tahun 2004 dan 2005. Petenis Amerika itu hanya dua kali menang atas petenis nomor dua dunia itu dalam 20 kali pertemuan selama karirnya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009