Luwuk, Sulteng (ANTARA News) - KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, sejak Jumat (3/7) mulai mendistribusikan surat panggilan memilih untuk Pilpres kepada masyarakat.
Bahkan, menurut laporan dari KPU setempat yang diterima Ahad malam, pendistribusian surat panggilan memilih itu hingga saat ini telah menjangkau sebagian besar wajib pilih, terutama yang berada di kecamatan-kecamatan terjauh dari ibukota kabupaten.
"Kami memang dari jauh hari sudah mengirim logistik Pilpres di kecamatan-kecamatan terjauh, agar pendistribusiannya ke KPPS serta wajib pilih terutama surat panggilan memilih bisa tepat waktu," kata Yustofan Yusuf, anggota KPU Banggai yang membidangi masalah keuangan dan logistik.
Sementara itu, beberapa KPPS di kota Luwuk yang dikonfirmasi terpisah mengaku baru menerima logistik Pilpres pada Ahad ini.
Untuk KPPS di Kelurahan Simpong, Kecamatan Luwuk, misalnya, Gatra Pratama yang menjadi sekretarisnya menyatakan baru menerima logistik Pilpres siang tadi sekitar pukul 14:00 waktu setempat.
KPPS Kelurahan Simpong yang memiliki 16 TPS (Tempat Pemungutan Suara) merupakan penerima terakhir distribusi logistik Pilpres di Kabupaten Banggai.
KPPS di kelurahan ini juga menempatkan satu TPS di dalam lingkungan Lembaga Pemasyaratan Luwuk yang memiliki jumlah wajib pilih 220 orang.
"Logistik sudah kami terima dan masih disimpan di dalam gudang yang telah disiapkan, namun baru akan dibawa ke TPS pada Rabu dini hari (8/7)," kata Gatra.
Akan tetapi, lanjut dia, khusus daftar pemilih tetap (DPT) sudah disampaikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sejak beberapa hari lalu, sehingga mempercepat penyampaian surat panggilan memilih kepada masyarakat.
"Hingga saat ini sudah sebagian besar wajib pilih di kelurahan kami telah mendapatkan surat panggilan memilih, dan diperkirakan dapat dirampungkan sampai besok," kata dia.
Gatra mengaku kalau ia dan rekan-rekannya sangat siap menyelenggarakan Pilpres 8 Juli mendatang.
"Apalagi logistik sudah siap, jadi tinggal menuntaskan pendistribusian surat panggilan memilih yang tersisa," tuturnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009