"Sumber inspirasi itu tidak hanya bagi masyarakat lokal, nasional namun juga pekerja yang datang dari berbagai negara untuk melakukan aktivitas di Bali sambil berkreasi," kata Pemimpin Bank Indonesia Denpasar Drs Viraguna Bagoes Oka, MA di Denpasar Minggu.
Ia mengatakan, sumber inspirasi yang tidak pernah habis dalam menciptakan produk-produk kreatif itu, perlu pengelolaan agar mampu memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat setempat.
Pemerintah perlu menjalin kerjasama dengan pelaku industri kreatif, agar pemanfaatan kearifan lokal mampu memberikan imbas terhadap bidang ekonomi setempat.
Selain itu, tetap lestari dan terpeliharanya kehidupan seni budaya masyarakat Bali, ujar Viraguna Bagoes Oka yang sebelumnya tampil sebagai pembicara pada Sarasehan, salah satu dari lima kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-31 2009 yang tengah berlangsung di Denpasar.
Oleh sebab itu, pengembangan industri kreatif di Bali menghadapi tantangan yang cukup berat, yakni persaingan SDM yang menyangkut penguasaan iptek.
Oleh sebab itu, lembaga pendidikan di Bali dalam menyiapkanSDM yang menguasai iptek dan sanggup memenangkan persaingan global perlu mendapat dukungan pemerintah maupun swasta.
Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan mempunyai daya saing tinggi, kreatif, kreator dan inovator dalam mengembangkan industri kreatif.
Hal lain yang tidak kalah penting menurut Viraguna Bagoes Oka, pemerintah harus menindak tegas pelaku pembajakan hak cipta, agar pelaku industri kreatif lebih memaksimalkan kemampuannya, karena merasa telah terlindungi.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009