Jakarta (ANTARA News) - Memiliki tinggi badan yang kurang ideal untuk ukuran petenis, ternyata tak menjadi halangan bagi Lavinia Tananta (22) untuk berprestasi.
Dengan tinggi badan 156 cm, Lavinia mampu mengukir prestasi sebagai petenis papan atas nasional, setelah Ayu Fani Damayanti, dan Jessy Rompies.
"Semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing," tutur petenis kelahiran Semarang, 3 November 1987, di sela-sela turnamen Alfamart Cup 2009, di lapangan tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Di turnamen yang merupakan rangkaian Pekan Olahraga Nasional (PON) Tenis 2009 itu, Lavinia sukses mencapai babak final, walau kemudian kalah dari Ayu Fani 6 (4)-7, 3-6.
Lavinia pernah mengalahkan Ayu Fani pada turnamen Garuda Indonesia Tenis Masters 2008 di Jakarta. Waktu itu, Lavinia yang mencetak skor 6-4 dan 7-5, berhasil menjuarai salah satu turnamen bergengsi itu.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku terjun ke dunia tenis sejak umur 9 tahun atas dorongan kedua orang tuanya.
Kini, petenis yang mengidolakan Steffi Graf itu menargetkan bisa menembus peringkat 400-an World Tennis Association (WTA). Saat ini, gadis yang hobi baca buku dan jalan-jalan itu berada di peringkat 600-an WTA.
"Pada 2006 saya sempat mencapai peringkat 537 WTA, namun sekarang turun lagi karena naiknya prestasi dari petenis-petenis dunia lainnnya," kata petenis yang memiliki berat 50 kg.
Memiliki tubuh kecil justru sangat menguntungkan bagi Lavinia. Dengan kegesitannya di lapangan, membuatnya amat disegani lawan maupun kawan ketika turun di partaiu tunggal putri maupun sebagai pemain ganda.
Dalam turnamen Alfamart Cup 2009, Lavinia yang juga turun di ganda putri bersama Angelique Widjaja, sempat merepotkan pasangan Yayuk Basuki-Romana Tedjakusama, di babak semifinal walau akhirnya kalah dengan skor 6-4, 6-1.
Lavinia juga mengaku tengah mempersiapkan diri menghadapi Sea Games 2009, Desember nanti.
"Yang jelas saya akan terus berusaha untuk berprestasi," kata gadis berkulit putih itu, ketika ditanya tentang target-targetnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009