Jakarta (ANTARA News) - Tim sukses (timses) pemenangan pasangan capres sangat berpengaruh atas prilaku pemilih untuk menentukan pilihan pada pemilihan presiden (pilpres) 8 Juli 2009, demikan hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembanguan Strategis (Puskaptis) 2-4 Juli 2009.

Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu, mengatakan, hasil survei terhadap 2.500 responden menyebutkan, 63,38 responden setuju atas pengaruh timses, 22,37 persen menyatakan tidak terpengaruh, dan 14,25 persen tidak menjawab.

"Survei itu dapat disimpulkan bahwa mesin politik partai pendukung ketiga pasangan capres dianggap tidak berfungsi maksimal, ditandai pengaruh kuatnya reponden atas timses dan relawan pasangan capres," katanya.

Survei Puskaptis itu diadakan 2-4 Juli 2009, mengambil responden 2.500 orang yang memiliki hak pilih di 33 provinsi, 150 kabupaten kota, 600 kecamatan dan 1.200 desa/kelurahan, menggunakan metode wawancara dan kuesioner, dengan tingkat kesalahan 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sedangkan survei terhadap pertanyaan pengaruh acara debat capres/cawapres terhadap pilihan capres, menyebutkan bahwa 72,27 persen responden tidak terpengaruh, 2,15 persen responden terpengaruh, dan 25,58 persen responden menyatakan tidak menjawab.

Husin mengatakan, pasangan SBY-Boediono dalam survei Puskaptis itu masih mengungguli pilihan responden, tetapi tingkat elektabilitas menurun dalam tiga survei terakhir, yakni memperoleh pilihan responden sebanyak 54,30 persen (17-24 Juni 2009), 53,95 persen (26-30 Juni) dan 51,95 persen (2-4 Juli).

Pasangan Megawati-Prabowo menduduki urutan ke-2 yang tingkat elektabilitas mengalami kenaikan, yaitu mendapatkan pilihan responden 17,51 persen (17-24 Juni 2009), 21,02 persen (26-30 Juni) dan 22,25 persen (2-4 Juli).

Sedangkan pasangan JK-Win dalam tiga survei terakhir, elektabilitas ada tren naik, yaitu memperoleh pilihan responden 18,13 persen (17-24 Juni 2009), 18,15 persen (26-30 Juni) dan 18,27 persen (2-4 Juli), sedang responden yang tiidak menjawab yaitu 9,75 persen (17-24 Juni), 6,88 persen (26-30 Juni) dan 7,53 persen (2-4 Juli).

Persepsi publik terhadap tingkat kemantapan atas pasangan capres yang akan dipilih, menyebutkan sebanyak 78,52 persen responden menyatakan sudah mantap, 12,11 persen reponden masih mungkin berubah dan 9,38 persen responden tidak menjawab.

Husin memprediksikan berdasarkan hasil survei tersebut bahwa pilpres 2009 dapat berlangsung satu putaran atau dua putaran, karena angka pilihan reponden terhadap ketiga pasangan capres masih bisa naik atau turun 3-7 persen pada pilpres 8 Juli 2009.(*)




Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009