Jakarta (ANTARA News) - Sosok pemimpin intelijen biasanya tidak banyak diketahui umum, tapi tidak bagi bos dinas intelijen Inggris yang istrinya gemar bermain situs jejaring sosial Facebook.
Sir John Sawers, calon pemimpin baru MI6 (dinas rahasia Inggris), menurut situs berita mailonline, mengalami kebocoran keamanan setelah istrinya memuat foto2 mereka serta hal-hal lain tentang keluarga di Facebook.
Jabatan yang akan resmi diserahterimakan pada November tersebut adalah sosok yang membawahkan seluruh kegiatan mata-mata Inggris di luar negeri.
Istrinya, Lady Shelley Sawers, juga tidak memasang penghalang pada account Facebook sehingga semua rincian seperti alamat rumah, tempat kerja, teman-teman dan tempat mereka liburan, dapat dilihat oleh 200 juta pengguna situs tersebut.
Foto-foto yang dipajang istrinya antara lain foto mereka dengan para diplomat senior dan aktor terkenal.
Mailonline pada hari Minggu memberi tahu Kementerian Luar Negeri mengenai hal di Facebook yang mungkin tidak tepat itu dan kemudian, semua isi Facebook itu lenyap.
MI6 selalu meminta para agennya menjaga diri dan tidak mengungkapkan sosok mereka yang sebenarnya kecuali kepada saudara terdekat.
Sir John Sawers hingga kini masih menjabat Dubes Inggris untuk AS. Selama 20 tahun kariernya lebih banyak di bidang diplomasi dibandingnya menjadi mata-mata. Dia akan resmi memegang jabatan baru pada November tahun ini.
Pada tanggal 16 Juni, hari saat dia diumumkan akan menduduki jabatan bos intelijen luar negeri, istrinya memasang 19 potret saat mereka liburan awal bulan Juni di West Country.
Sehari kemudian, Lady Sawers menambah 26 foto termasuk gambar ketika Sir John main di pantai, berfoto dengan anak-anak dan mengobrol dengan teman maupun ibu.
Temen-teman Lady Sawers lewat Facebook mengirim ucapan selamat atas jabatan baru suaminya, bahkan salah satunya sudah menyebut kode nama Kepala Dinas Rahasia yaitu "C".
Lady Sawers sejak setahun terakhir secara berkala menambah isi situs dengan tulisan mengenai acara keluarga, saat liburan, hingga kesehatan binatang peliharaan dan pandangannya tentang krisis di Congo.
Juru bicara bidang luar negeri partai Liberal Demokrat Inggris, Edward Davy, mengimbau perdana menteri Gordon Brown melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah isi di Facebook itu berdampak pada kemampuan Sir John memimpin MI6.
"Normalnya saya menyambut keterbukaan yang makin besar di pemerintah maupun pejabat dan politisi, tapi yang ini lebih mirip sembrono," kata Edward Davy.
"Perdana Menteri harus segera menugaskan penyelidikan internal untuk memastikan apakah hal ini merupakan kebocoran keamanan yang serius bagi calon kepala MI6."
Sementara itu anggota parlemen dari partai Konservatif, Patrick Mercer, mengatakan "pemimpin MI6 telah membiarkan dirinya jadi sasaran pemerasan."
Kementerian Luar Negeri menolak untuk menjawab pertanyaan Maionline mengenai hal tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009