Bom tersebut meledak pada saat pengunjung gereja sedang keluar dari kathedral Immaculate Conception di Cotabato city, setelah melaksanakan misa pagi, kata polisi.
Kepala polisi kota itu, Inspektur Willie Dangane mengatakan kepada AFP, bahwa satu jasad ditemukan dari reruntuhan puing akibat ledakan itu.
Seorang lainnya tewas di rumah sakit, menurut polisi dan para petugas rumah sakit.
Froi Cordero, pendeta yang membantu membawa korban luka ke rumah sakit mengatakan, sekitar 27 orang - sebagian besar mereka wanita dan anak-anak - dirawat akibat luka ledakan tersebut.
Tak seorangpun yang mengaku bertanggung-jawab atas terjadinya ledakan itu. Namun juru bicara militer wilayah, Letnan Kolonel Jonathan Ponce langsung saja menuding gerilyawan separatis Front Pembebasan Islam Moro (MILF) sebagai pelaku ledakan.
"Kelompok operasi khusus MILF berada di balik serangan ini," kata Ponce. Ia menambahkan, bahwa MILF melakukan serangan serupa pada beberapa pekan terakhir ini.
Dia mengatakan, sebuah bom diduga juga telah ditanam oleh gerilyawan MILF dan diledakkan di dekat kota Datu Piang Sabtu malam. Ledakan itu menyebabkan tiga orang cedera.
"Mereka melakukan tindakan nekad karena adanya operasi-operasi militer," kata Ponce.
Ia menekankan serangan-serangan itu tampaknya dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian militer.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
kenapa tidak menyerang militer yang sama-sama bersenjata? kok menyerang orang yang tidak tahu apa-apa ...sungguh aneh