Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Development Monitoring (IDM) mempredikasi pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2009 bakal berlangsung dua putaran.

Sebab, berdasar hasil survei IDM yang diumumkan kepada publik di Jakarta, Sabtu, tidak akan ada pasangan capres-cawapres yang bisa memperoleh suara di atas 50 persen.

Direktur Eksekutif IDM Dwi Mardianto menjelaskan, survei dilaksanakan pada 17 Juni hingga 3 Juli 2009 melibatkan 3.700 responden dari 33 provinsi, margin of error 1,61 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut hasil survei tersebut, tingkat keterpilihan pasangan Megawati-Prabowo menempati urutan pertama yakni 44,82 persen, disusul Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono 27,15 persen, dan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto 26,57 persen.

Jika dibandingkan dengan survei pertama IDM yang dilaksanakan pada 1 Juni-16 Juni 2009, tingkat keterpilihan Mega-Prabowo relatif stabil, SBY-Boediono menurun, dan JK-Wiranto naik pesat.

Dalam survei pertama IDM yang melibatkan 2.047 responden, tingkat keterpilihan Mega-Prabowo 44,13 persen, SBY-Boediono 30,43 persen, dan JK-Wiranto 13,2 persen.

"Tampaknya, pasangan SBY-Boediono mendapat kerugian yang sangat signifikan dari berbagai kecelakaan politik yang terjadi beberapa hari belakangan," kata Dwi.

Sementara terkait melesatnya tingkat keterpilihan JK-Wiranto, menurut Dwi, kemungkinan pasangan itu mendapat limpahan dari orang-orang yang sebelumnya mendukung SBY-Boediono dan golput.

Dikatakannya, pasangan SBY-Boediono harus bekerja keras menjaga tingkat keterpilihannya agar tidak terus turun mengingat semakin menipisnya perbedaan dengan pasangan JK-Wiranto.

"Jika tren yang terjadi selama ini terus terjadi, maka tidak tertutup kemungkinan pilpres satu putaran untuk pasangan SBY-Boediono akan terjadi, dalam artian pasangan ini tidak lolos ke putaran kedua," kata Dwi.

Secara terpisah Lembaga Survei Independen juga merilis hasil survei mereka yang secara umum memprediksi pilpres bakal berlangsung dua putaran.

Berdasar survei mereka, tidak ada pasangan capres-cawapres yang memiliki tingkat keterpilihan di atas 50 persen. SBY-Boediono berada di urutan teratas dengan 48, 59 persen, Mega-Prabowo 25,02 persen, dan JK-Wiranto 22,06 persen.

"SBY-Boediono anjlok karena berbagai kesalahan yang dilakukan tim suksesnya serta isu isteri Boediono non Islam," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Saiful J.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009