"Bin Laden dan al-Qaeda merupakan ancaman nomor satu ketika (ancaman) itu sampai pada keamanan Amerika," Obama mengatakan pada wartawan seperti dilaporkan AFP.
"Kami akan melakukan apa yang bisa kami lakukan untuk meyakinkan bahwa mereka tidak dapat menciptakan tempat berlindung yang aman yang dapat menyerang Amerika. Itulah garis dasarnya," Obama menambahkan.
Rekaman audio 22 menit, yang Kelompok Intelijen Site yakini otentik, adalah komentar pertama dari pemimpin al Qaeda tersebut dalam delapan bulan terakhir.
Rekaman itu muncul ketika Presiden George W. Bush, yang masa jabatan kepresidenannya didominasi oleh serangan 11 September 2001, bersiap untuk menyerahkan kekuasaan pada Obama Selasa depan.
"Indikator memberi kesan ...75 persen dari rakyat Amerika senang dengan kepergian presiden yang telah memasung mereka dalam perang yang bukan urusan mereka," kata bil Laden dalam rekaman itu.
"Ia telah menenggelamkan mereka dalam kekacauan ekonomi hingga ke telinga. Ia telah memberikan warisan yang berat pada penggantinya."
Obama telah berjanji untuk mendorong pembangunan di Afghanistan dan mengalihkan pusat "perang atas teror" dari Baghdad ke Kabul sementara ia akan mengakhiri perang di Irak.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Di jelaskan kembali bahwa pemaksaan terhadap ideologi demokrasi kepada negara-negara muslim terbesar, merupakan kesalahan besar bagi AS.
Demokrasi tidak bisa dipaksakan kepada negara-negara muslim (seperti yang didengungkan oleh mantan PM Malaysia).