Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyatakan kebakaran hutan dan lahan sedikitnya telah terjadi di sebelas kabupaten/kota yang ada di Riau.

"Sepuluh kabupaten/kota di Riau dilanda kebakaran hutan dan lahan," kata staf analisa BMKG Kota Pekanbaru, Sanya kepada ANTARA di Pekanbaru, Sabtu.

Sanya menjelaskan, berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 diketahui ada 80 titik api sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang melanda sepuluh wilayah di Provinsi Riau.

Sepuluh wilayah tersebut diantaranya adalah Kabupaten Rokan Hilir 24 titik, Pelalawan dan Bengkalis masing-masing 11 titik dan Kabupaten Indragiri Hulu sembulan titik.

Selain itu, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing enam titik, Siak lima titik, Kota Dumai empat titik, serta Kampar dan Kuantan Singingi masing-masing dua titik.

"Sehingga total kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau mencapai 80 titik atau meningkat tajam dibanding sebelumnya yang hanya berjumlah 27 titik api," katanya.

Hanya ibukota provinsi, Kota Pekanbaru, saja yang tidak mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Namun demikian menurut BMKG, tiupan angin dapat membawa kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan ke Kota Pekanbaru.

Sementara itu, kemunculan titik api itu menurut prediksi BMKG diakibatkan meningkatnya indeks kekeringan dan potensi penyulutan api di Provinsi Riau.

Karena itu, BMKG kembali mengimbau kepada masyarakat maupun perusahaan untuk menghindari pembukaan hutan dan lahan dengan cara pembakaran agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009