Manajemen Garuda dan Kementerian BUMN harus sangat hati-hati mencari solusi masalah ini

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus mengharapkan PT Garuda Indonesia (Persero) dapat mencari pembiayaan untuk membayar Sukuk Global yang segera jatuh tempo, dengan mencari sumber pendanaan dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Langkah paling tepat untuk mengatasi masa paceklik Garuda adalah dengan membayar Sukuk Global saat jatuh tempo. Caranya, mencari sumber pembiayaan dari bank dan diutamakan dari bank BUMN,” kata Deddy lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.

Namun, Deddy menyampaikan, apabila direksi maskapai BUMN itu masih ragu karena ada potensi mengganggu likuiditas bank, ia menyarankan untuk mencari sumber pembiayaan lain.

Deddy meyakini bahwa banyak sumber pembiayaan dari dalam atau luar negeri yang sanggup membantu Garuda tanpa menimbulkan interpretasi gagal bayar dan efek berantai lainnya.

“Sekali lagi saya ajak Kementerian BUMN dan manajemen Garuda agar sangat berhati-hati menentukan kebijakan pelunasan Sukuk Global jatuh tempo ini. Sedikit tergelincir, napas Garuda bisa berakhir,” ujarnya.

Deddy meminta pemerintah dan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) berhati-hati menetapkan solusi untuk menyelamatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut akibat pandemi COVID-19.

“Manajemen Garuda dan Kementerian BUMN harus sangat hati-hati mencari solusi masalah ini,” katanya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Garuda menyatakan sedang mengalami kesulitan likuditas untuk menjalankan kegiatan operasional sehingga dikhawatirkan tidak mampu membayar Sukuk Global yang akan jatuh tempo pada awal Juni 2020.

Penerbitan Sukuk Global senilai 500 juta dolar AS ini dilakukan Garuda pada Mei 2015 untuk menambah pendanaan bagi perseroan sebagai upaya ekspansi bisnis.

Obligasi ini memiliki tenor selama lima tahun dengan penetapan kupon sebesar 5,95 persen. Jumlah pemesanan Sukuk Global tersebut sempat mencapai empat kali lipat dari jumlah yang ditargetkan.

Rangkaian roadshow untuk penerbitan Sukuk Global ini pada waktu itu berlangsung di Abu Dhabi, Dubai (Uni Emirat Arab), Hong Kong, Singapore, Zurich (Swiss), dan London (Inggris).


Baca juga: Dampak COVID-19, Garuda renegosiasi sewa pesawat hingga pangkas rute

Baca juga: Anggota DPR nilai industri penerbangan alami dampak besar COVID-19

Baca juga: Imbas COVID-19, maskapai Garuda potong gaji karyawan

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020