Padang, (ANTARA) - Seorang Anak Buah Kapal asal Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, bernama Adithya Sebastian dilaporkan hilang di perairan Malaysia setelah yang bersangkutan diduga meloncat dari atas kapal bersama lima rekannya.
Menurut keterangan Paman korban, Adrizal di Padang Minggu dari informasi rekan korban yang selamat, pada 7 April 2020 terjadi perkelahian antara enam ABK Indonesia dengan ABK Cina di atas kapal Fu Yuan Yu 1218 tepatnya di perairan Selat Malaka dengan Singapura.
Kemudian enam awak kapal itu terjun ke laut dan empat orang berhasil diselamatkan oleh maritim Malaysia dan sudah dipulangkan ke Indonesia.
Baca juga: Sebanyak 359 WNI ABK MV Explorer Dream negatif COVID-19
"Dua lagi, Adithya Sebastian dan temannya, Sugiyana Ramadhan asal Sukabumi, tidak jelas nasibnya sampai saat ini," ujarnya.
Kemudian pihak perusahaan atas nama Jhon Albert menghubungi kami keluarga dan menyampaikan tidak ada kekerasan di kapal.
"Perusahaan sudah melaporkan ke Kementerian Luar Negeri dan pihak perusahaan kini menunggu info dari Kemenlu," kata dia.
Baca juga: Delapan ABK KM Dorolonda di Ternate positif COVID-19
Sementara berdasarkan dokumen pemberitahuan dari PT Mandiri Tunggal Bahari selaku perusahaan penyalur menjelaskan berdasarkan pengakuan kapten kapal enam ABK asal Indonesia terjun pada Selasa 7 April 2020 pukul 02.43 dini hari.
Pada awalnya kapten kapal tidak mengetahui ada enam ABK yang terjun ke laut dan setelah dicari ke seluruh penjuru kapal selama satu jam tidak ditemukan sama sekali.
Kemudian kapten kapal menyadari enam ABK tersebut terjun ke laut setelah melihat rekaman CCTV.
Baca juga: 15 ABK KM Kelud sembuh dari COVID-19
Menurut kapten kapal mereka ingin pulang karena posisi kapal sudah dekat antara Selat Malaka dan Singapura.
Saat kejadian empat ABK berhasil diselamatkan kapal lain yang melintas dan dua ABK belum ditemukan hingga hari ini.
Terkait hal itu paman korban berharap keponakannya segera ditemukan dan ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020