Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia, Jumat, memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6.75 persen, kata Gubernur Bank Indonesia (Plt) Miranda S Goeltom usai Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Jumat.
"Penurunan ini diharapkan akan lebih memfasilitasi percepatan pemberian kredit ditengah-tengah stabilitas makro yang tetap terkendali dengan baik," katanya.
Miranda mengungkapkan, penurunan suku bunga acuan ini ditunjang oleh pertumbuhan perekonomian yang cukup kuat dan tekanan inflasi yang melemah.
Dia juga mengutarakan, perkembangan perekonomian global selama triwulan kedua 2009 memperlihatkan proses pemulihan sudah mulai, dari negara maju sampai negara berpasar berkembang seperti China, India dan Korea Selatan.
"Ekspektasi yang positif terhadap pemulihan ekonomi dunia tersebut telah menimbulkan sentimen positif pada pelaku pasar keuangan global sehingga mendorong peningkatan arus modal masuk ke Indonesia," katanya.
Ia melanjutkan, kecenderungan ini telah membawa dampak positif terhadap kinerja ekonomi Indonesia dalam triwulan dua 2009 berupa naiknya kinerja ekspor Indonesia sehingga transaksi berjalan surplus 2,2 milyar dolar AS.
Dari sektor keuangan, BI melihat, stabilitas sistem perbankan nasional tetap terjaga dengan CAR (rasio kecukupan modal) yang masih cukup tinggi yaitu 17,3 persen dan NPL (kredit bermasalah) yang berada pada batas-batas aman, yaitu dibawah 5 persen.
Sementara itu likuiditas Perbankan, termasuk likuiditas dalam pasar uang antar bank makin membaik dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat, demikian Miranda. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009