London (ANTARA News/Reuters) - Venus Williams akan berhadapan dengan saudara sekandungnya, Serena dalam pertandingan final Wimbledon hari Sabtu setelah ia secara mudah menundukkan unggulan utama, Dinara Safina dari Rusia, 6-1 6-0, Kamis.

Dengan kemenangan tersebut Venus maju ke final grand slam tersebut untuk kedelapan kalinya dan untuk keempat kalinya berhadapan dengan adiknya, Serena. Kemenangan Venus tersebut sangat meyakinkan, karena petenis Rusia, Safina, tidak mampu mengatasi pukulan keras petenis Amerika tersebut dari belakang lapangan dalam pertandingan yang hanya berlangsung 51 menit.

"Ini merupakan final kedelapan saya dan merupakan impian yang menjadi kenyataan untuk berada di sini lagi dan mempunyai kesempatan untuk menjadi juara," kata juara lima kali itu dalam wawancara di tepi lapangan.

"Dia (Safina) begitu berbakat dan bermain begitu konsisten tahun lalu dan saya menghadapinya dan mampu tetap fokus. Saya mempunyai begitu banyak pengalaman di lapangan ini dan itu banyak membantu," katanya.

Pertandingan dibuka dengan disaksikan penonton yang hanya memenuhi setengah dari jumlah bangku di Lapangan Utama, karena para penonton berusaha berteduh dan menyegarkan diri setelah menyaksikan pertandingan semifial antara Serena melawan Eleva Dementieva dari Rusia, yang berlangsung hampir tiga jam.

Venus tampaknya tidak peduli dengan kurangnya perhatian tersebut, sementara ia cepat unggul 5-0 dan memenangi set pertama dalam waktu hanya 27 menit.

Safina, yang sedang berusaha meraih mahkota grand slam pertama, tidak mampu mengimbangi permainan lawannya dan pertandingan pun berakhir ketika pukulan backhand petenis Rusia itu ntangkut di net.

Sangat berbeda dengan kemenangan yang diraih Serena atas Dementieva. Serena secara susah payang mengalahkan petenis Rusia itu dengan skor 6-7 7-5 8-6 di Lapangan Utama.

"Sangat sulit sebelum saya mengakhiri drama itu, tetapi bagian tersulit adalah pertandingan mendatang saat saya berhadapan dengan Serena Williams, jadi saya harap saya dapat menang," kata Venus.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009