Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah artis yang tergabung dalam Solidaritas Artis Merah Putih Peduli Anak Negeri (SAMPAN) menggelar Zikir Damai di Masjid Al Bina, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, yang dihadiri istri cawapres Boediono, Ny Herawati Boediono.
Usai kegiatan zikir damai itu, Herawati memilih tidak banyak komentar. Bahkan ia hanya menyikapi berbagai fitnah yang menimpa dirinya dengan mengatakan "Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulilah."
Herawati yang menggunakan celana panjang putih, baju hijau, dan dibalut jilbab putih lebar terlihat sangat khusuk dalam zikir tersebut.
Hadir dalam kegiatan itu Puput Novel, Hj Sitoresmi S Soekarno, Inneke Koesherawati, dan Ustadz AA Hadi.
Saat zikir bersama berlangsung, Herawati tampak ikut melafalkan syahadat dan kalimah thayyibah sambil menundukkan kepala. Bibirnya terlihat bergerak melantunkan dzikir yang dipandu Ustadz Muslih A. Karim.
Sementara itu, Sekjen SAMPAN, Yolanda Yusuf membantah kegiatan dzikir yang dilaksanakan itu adalah bagian dari kampanye terselubung untuk mendukung SBY-Boediono.
"Semua istri cawapres kita undang. Hanya saja, yang hadir cuma Ibu Herawati, istri Boediono," katanya.
Dikatakannya, kegiatan zikir damai ini sekaligus untuk mendoakan pelaksanaan Pilpres 2009 agar berlangsung aman, tertib, dan tidak ada kekacauan.
"Kita ingin Pilpres ini berlangsung dengan baik tanpa gangguan berarti. Kalau pilihan, kita serahkan ke masing-masing orang saja," ucapnya.
Di tengah-tengah kekhusyukan zikir itu, terjadi insiden kecil. Ada sekitar 100 orang dengan menggunakan atribut bertulis dan bergambar Jusuf Kalla (JK)-Wiranto ikut hadir. Mereka bahkan sempat membagi-bagi kaos dan buku kumpulan Dzikir bersampul JK-Wiranto.
Duddy. salah seorang yang ikut membagi-bagikan kaos bergambar JK-Wiranto, mengaku diperintah Tim Kampanye capres-cawapres nomor urut tiga itu.
"Sekarang kan masa kampanye JK-Wiranto. Tidak ada masalah, kalau kami menyebarkan atribut di sini," ujarnya.
Duddy justru mempertanyakan kegiatan dzikir yang dihadiri istri Boediono itu. Menurut dia, kegiatan tersebut bisa dimaknai sebagai kampanye terselubung.
Aksi simpatisan JK-Wiranto ini mendapat reaksi panitia. Mereka meminta massa yang menyebarkan kaos dan buku dzikir bergambar JK-Wiranto untuk menghentikan aksinya.
"Tolong saling menghormati, mas. Atribut kampanye dilarang masuk ke area masjid. Apalagi ini acara dzikir yang netral," ujar salah seorang panitia dengan nada keras.
Namun, beberapa orang tetap terlihat menyebarkan atribut. Setelah mendapat teguran dua kali, mereka akhirnya menghentikan aktivitasnya. Sebagian keluar dari area masjid, sebagian tetap mengikuti acara dzikir tersebut.
Saat zikir mulai sudah berlangsung lebih satu jam, kemudian, pendukung JK-Wiranto yang kebanyakan menggunakan sepeda motor meninggakan arena.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009