Makassar (ANTARA News) - Pernyataan kontroversial Alifian Mallarangeng saat kampanye nasional calon presiden (Capres) SBY-Boediono, di GOR Andi Mattalatta, Rabu (1/7) menjadi bahan perbincangan masyarakat Sulawesi Selatan.
Pernyataan "belum saatnya putra Sulsel Presiden" itu ramai diperbincangkan di sebagian kota Makassar. Itu terlihat di beberapa komunitas warung kopi (warkop) serta kampus-kampus yang ada di Makassar, Kamis.
Daeng Naba (30) salah seorang warga Makassar yang berbincang-bincang di Warkop Aleta Jalan Toddopuli, Makassar, mengaku kaget setelah melihat dan membaca beritanya lewat internet dan surat kabar.
"Bisa-bisanya itu Alifian Mallarangeng berkata demikian, padahal dia juga itu kan putra Sulsel yang harusnya bisa menjaga harga diri dan martabat orang Sulsel," ujarnya.
Jika pernyataan kontroversial itu tidak ditarik oleh Alifian Mallarangeng, lanjut Daeng Naba, akan menuai kecaman dari masyarakat Sulsel kepadanya karena pernyataannya itu dinilai merendahkan martabat orang Sulsel.
Dia menuturkan, pernyataan Alifian saat berorasi mengandung unsur SARA, bahkan telah melecehkan etnis serta SDM masyarakat Sulsel sehingga dapat mengganggu persatuan dan kebersamaan warga di daerah ini.
"Dia harus minta maaf kepada warga Sulsel serta yang bersangkutan diminta untuk tidak mengulangi pernyataan seperti itu lagi sebab akan memicu konflik," katanya.
Daeng Naba juga meminta agar cara-cara seperti itu tidak digunakan lagi oleh tim kampanye maupun pemenangan dari seluruh capres karena hal itu bisa memicu konflik horizontal antarpendukung.
"Kita semua menginginkan agar pemilihan ini bisa terlaksana dengan aman, tertib dan lancar tanpa adanya saling menyakiti antara yang satu dengan yang lainnya," harapnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009