Kulon Progo (ANTARA) - Lahan tanaman padi seluas 6,2 hektare di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipastikan puso dan ratusan hektare berpotensi gagal panen karena terjadi serangan hama wereng batang coklat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Minggu, mengatakan luas serangan hama wereng batang coklat seluas 179,4 hektare, dengan rincian 100 hektare rusak ringan, 67,7 hektare rusak sedang, 4,5 hektare rusak berat, dan 6,2 hektare dipastikan puso.
"Sebagian sudah masuk masa panen. Sehingga segera bisa dipanen. Yang belum masa panen kita laksanakan gerakan pengendalian massal sampai panen," kata Aris.
Ia mengatakan luas tanam padi di Kecamatan Galur sekitar 711 hektare. Sehingga, tanaman padi dengan serangan hama wereng batang coklat kategori ringan diupayakan gerakan pengendalian akan terkendali dan bisa sampai panen.
"Kami berupaya serangan hama wereng batangan coklat tidak meluas. Saat ini, kami dan petani berupaya melakukan gerakan pengendalian hama secara serempak, supaya tidak meluas," katanya.
Aris mengimbau setelah Masa Tanam (MT) II atau masuk MT III, sebaiknya petani menanam palawija seperti jagung, dan kedelai, sehingga dapat memutus siklus hama wereng batang coklat.
"Kami meyakini pola tanam, padi-padi-palawija dapat memutus siklus organisme pengganggu tanaman, termasuk hama wereng batang coklat," katanya.
Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Sendy Yulistiya Prihandini meminta pemkab memberikan ganti rugi atau subsidi kepada petani yang tanaman padinya gagal panen. Hal ini mengingat hasil panen diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan, terlebih masa pandemi COVID-19 ini.
"Petani yang tanaman padinya gagal panen harus dibantu, dalam bentuk subsidi, atau bantuan lainya supaya mereka tidak terpuruk pada masa pandemi COVID-19 ini," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020