Jakarta (ANTARA) - Petenis Jerman Dustin Brown mengaku merasakan pengalaman surealis ketika ia melakoni pertandingan kompetitif dalam turnamen Tennis Point Exhibition Series yang mulai digelar pekan ini di Jerman, di tengah marabahaya pandemi COVID-19 yang masih mengintai.
Brown yang namanya sempat tenar karena menumbangkan Rafael Nadal dalam Wimbledon 2015 merupakan petenis paling terkenal di antara delapan kompetitor yang ambil bagian dalam turnamen di Base Tennis dekat Koblenz.
Tur ATP dan WTA sampai masih ditangguhkan setidaknya hingga pertengahan Juli, tetapi ajang yang diikuti Brown tersebut --yang merupakan bagian pertama dari tiga rangkaian ajang Exo Tennis Series-- setidaknya menyajikan aksi kompetisi olahraga di tengah pandemi.
Baca juga: Serena, Gigi Hadid, bintang NFL akan tanding tenis virtual untuk amal
Baca juga: Priska Nugroho masuk nominasi Fed Cup Heart Award
"Sungguh menyenangkan akhirnya bisa bertanding, sejujurnya agak surealis, mengingat segala yang tengah berlangsung di seluruh belahan dunia," kata mantan petenis yang sempat menempati urutan ke-64 dunia itu, dilansir Reuters, Sabtu.
"Dengan segenap panduan keselamatan saya pikir semua orang melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan ketika sepertinya hal itu tak mudah dilakukan. Sungguh menyenangkan bisa berada di sini dan merasakan sedikit keriaan," ujarnya menambahkan.
Turnamen Tennis Point Exhibition yang dijadwalkan berlangsung 1-5 Mei 2020 tersebut digelar tanpa penonton, hakim garis maupun anak bola serta pemain dilarang untuk bersalaman selepas bertanding.
Tiap pemain tiba di arena sendirian dan diberi ruang tersendiri untuk bersiap. Di lapangan, mereka duduk di bangku yang berlawanan tiap kali waktu istirahat.
Pertandingan Tennis Point Exhibition dilangsungkan di lapangan berpermukaan tanah liat itu menggunakan format pendek, yakni pemain yang mencapai empat poin berhak meraih per gim serta tanpa sistem deuce.
Baca juga: Osaka beradaptasi jadi orang rumahan selama masa pandemi
Baca juga: Murray dan Wozniacki melangkah ke semifinal Madrid Open virtual
"Tak banyak tekanan," kata petenis berusia 35 tahun itu yang turut bertanggung jawab merancang format tanding bersama pemilik Base Tennis, Rodney Rapson.
"Sulit untuk bangun dari tempat tidur dan berlatih ketika Anda tak mengetahui kapan bisa bertanding, jadi ajang ini cukup membantu memulihkan mental dalam beberapa pekan terakhir, bahwa sesuatu akan dilangsungkan," ujarnya menambahkan.
"Ini adalah seberkas cahaya di ujung lorong gelap," pungkasnya.
Selepas format round-robin antara delapan peserta rampung, akan dilangsungkan fase playoff untuk menentukan klasemen akhir pada Senin (4/5). Rangkaian berikutnya dari Exo Tennis akan mulai berlangsung pada 7 Mei.
Baca juga: Andy Murray diprediksi sulit raih gelar Grand Slam
Baca juga: Nadal pesimistis soal kelanjutan kompetisi tenis dunia
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020