Jakarta (ANTARA) - Pemerintah India mewajibkan seluruh pekerja, baik di bidang publik maupun swasta, memasang aplikasi pelacak berbasis Bluetooth selama masa menjaga jarak untuk mencegah penularan virus corona di negara tersebut.

India bulan lalu meluncurkan aplikasi Aarogya Setu, yang dalam bahasa Inggris berarti Health Bridge, yang berbasis Bluetooth dan GPS, dikebangkan oleh National Informatics Centre India.

Aplikasi tersebut akan memberi notifikasi jika pengguna ponsel pernah berkontak dengan pasien positif COVID-19 atau orang-orang yang berisiko tinggi.

"Penggunaan Aarogya Setu diwajibkan bagi semua pekerja, baik swasta maupun negeri," kata Kementerian Dalam Negeri India, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Baca juga: Kominfo jamin aplikasi PeduliLindungi bebas malware

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi sudah tersedia di iPhone

Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada Jumat (1/5) waktu setempat mengumumkan akan memperpanjang langkah pencegahan penyebaran virus corona selama dua minggu ke depan. Kebijakan sedikit lebih longgar untuk daerah yang berisiko rendah.

Menurut kementerian, menjadi kewajiban bagi pimpinan perusahaan dan organisasi untuk memastikan semua pekerja mereka memasang aplikasi pelacak penyebaran virus corona.

Pemerintah India memastikan aplikasi tersebut tidak melanggar privasi dan data hanya digunakan untuk tindakan medis yang diperlukan.

Baca juga: Jerman klaim aplikasi pelacakan infeksi corona bersifat sukarela

Baca juga: Operator seluler dukung aplikasi PeduliLindungi buatan Kominfo

Baca juga: Cara gunakan aplikasi Peduli Lindungi pelacak COVID-19

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020