Teheran, Iran (ANTARA News/AFP) - Iran masih menahan satu karyawan setempat dari kedutaan besar Inggris dengan tuduhan berperan dalam kekerasan pasca-pemilihan umum, kata Press TV kelolaan negara pada Rabu.
Iran pada pekan lalu menangkap sembilan pegawai setempat kedutaan besar itu, menuduh mereka mengobarkan kerusuhan dalam keresahan atas keterpilih-kembalian bermasalah Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Tapi, Press TV --yang berbahasa Inggris-- menyatakan tinggal satu yang ditahan sesudah tiga lagi dibebaskan, tanpa menyebut waktu pembebasan tersebut.
Jurubicara kementrian luar negeri Hassan Ghashghavi pada Senin menyatakan lima orang sudah dibebaskan.
Inggris menuntut pembebasan segera karyawan itu, menyatakan tidak berdasar tuduhan bahwa mereka terlibat dalam kerusuhan.
Inggris pada Senin memastikan lima dari sembilan petugas Kedutaan Besarnya di Iran, yang ditangkap di Teheran, dilepaskan, tapi menyatakan kelanjutan penahanan empat sisanya tak "dapat diterima dan tak dapat dibenarkan".
"Masih empat karyawan setempat Kedutaan Besar Inggris, yang ditahan pemerintah Iran," kata juru bicara resmi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown.
"Kami secara mendalam prihatin atas penangkapan mereka dan kelanjutan penahanan mereka. Penangkapan itu betul-betul tak dapat diterima dan tak dapat dibenarkan," katanya.
Yang berwenang Iran menangkap kesembilan karyawan setempat itu atas dugaan bahwa mereka berperan dalam memicu kerusuhan menyusul pemilihan presiden, yang bermasalah.
Iran, yang sudah mengumumkan pembebasan kelima orang itu, menuding Inggris sebagai pelaku utama kejahatan dalam yang Teheran nilai sebagai campur tangan negara asing pada urusan dalam negerinya sesudah pemilihan umum tersebut.
Tuduhan tersebut ditolak Inggris.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hassan Qashqavi menyatakan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband dan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki telah berbicara melalui telepon pada Minggu malam.
Media Iran pada Minggu menyatakan beberapa karyawan setempat kedutaan Inggris ditahan atas tuduhan terlibat dalam unjukrasa jalanan, yang mengguncang Iran, setelah terjadi sengketa pemilihan presiden pada 12 Juni.
"Dari sembilan orang itu, lima di antara mereka telah dibebaskan dan sisanya masih diperiksa," kata Qashqavi dalam temu pers, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Press TV.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009