Jakarta (ANTARA) - KBRI Colombo kembali melaksanakan repatriasi mandiri gelombang kedua dengan memulangkan 347 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa, karena pekerjaan mereka terdampak wabah virus corona atau COVID-19.
Ratusan WNI tersebut dipulangkan menggunakan pesawat carter khusus repatriasi Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9830, berdasarkan keterangan tertulis KBRI Colombo, Sabtu.
Repatriasi mandiri gelombang kedua ini menggunakan rute yang sama seperti gelombang pertama yaitu mendarat pertama di Colombo untuk membawa 26 WNI dari Sri Lanka dan melanjutkan penerbangan ke Male untuk mengangkut 321 WNI dari Maladewa.
Semula pesawat direncanakan hanya akan mendarat di Jakarta, namun mengingat jumlah pekerja migran asal Bali masih cukup banyak, KBRI memutuskan untuk memperpanjang rute perjalanan hingga Denpasar.
Dari 347 WNI tersebut, 243 orang akan mendarat di Jakarta dengan komposisi 232 pekerja migran, delapan WNI stranded, satu staf Kementerian Luar Negeri dan dua anggota keluarga pekerja migran. Sedangkan sisanya sebanyak 104 orang dengan tujuan Denpasar seluruhnya merupakan pekerja migran.
Para pekerja migran Indonesia tersebut harus kembali ke Tanah Air karena terdampak kebijakan pembatasan sosial akibat wabah COVID-19 yang memaksa perusahaan dan resor-resor mewah di Maladewa berhenti beroperasi.
Pesawat Garuda Indonesia yang dikendarai oleh Kapten Aji Ali tiba di Colombo pada Jumat (1/5) pukul 20:15 dan lepas landas dari Colombo menuju Male pada pukul 22:00 waktu setempat.
Pesawat dijadwalkan tiba di Jakarta dari Male pada Sabtu (2/5) pukul 06:40 WIB yang dilanjutkan dengan penerbangan ke Denpasar dengan perkiraan waktu ketibaan pada pukul 11:10 WITA.
Sebelumnya, sebanyak 682 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa telah difasilitasi kepulangannya oleh KBRI Colombo pada April 2020 melalui skema repatriasi mandiri yang pelaksanaannya telah direncanakan secara matang sejak Maret 2020.
Setelah repatriasi gelombang kedua ini, KBRI Colombo memperkirakan masih ada kemungkinan pemulangan lagi karena industri pariwisata yang menjadi sektor ekonomi andalan Maladewa masih memerlukan proses pemulihan akibat wabah COVID-19.
Baca juga: Kemlu pastikan tidak ada WNI jadi korban dalam ledakan di Kolombo
Baca juga: Satu WNI di Shangri La selamat saat terjadi ledakan di Sri Lanka
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020