Jakarta,(ANTARA News) - Sepekan menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 8 Juli 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Bhayangkara ke-63 di Halaman Gedung Babinkam Mabes Polri, Jakarta, Rabu, Presiden juga meminta jajaran Polri untuk meningkatkan koordinasi dengan TNI yang bertugas mendukung Polri dalam tugas pengamanan Pilpres 2009.
"Memasuki tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 8 Juli 2009 mendatang, saya minta segenap jajaran Polri untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menjalankan tugas khusus mengamankan Pemilu 2009," tuturnya.
Presiden meminta agar Polri memberikan pelayanan keamanan terbaik agar Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dapat berjalan lancar, aman, dan tertib, sebagaimana pelaksanaan Pemilu Legislatif pada April 2009.
Namun, Presiden Yudhoyono mengingatkan, langkah pengamanan Pilpres 2009 yang dilakukan Polri harus mendahulukan cara persuasif daripada cara represif.
Tindakan tegas oleh Polri, lanjut dia, hanya diperlukan apabila ketertiban dan keamanan publik sungguh terganggu.
"Tindakan tegas diperlukan apabila ketertiban dan keamanan publik sungguh terganggu, dan keamanan negara terancam. Namun, semuanya harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang tengah berkembang di negeri ini," kata Presiden.
Selain berkoordinasi dengan TNI untuk pengamanan Pemilu, Presiden juga meminta Polri untuk bekerjasama dengan semua komponen bangsa dan masyarakat agar tercipta suasana Pemilu Presiden 2009 yang aman, tertib, dan lancar.
"Berkaitan dengan agenda demokrasi mendatang, tingkatkan kemitraan masyarakat untuk memberikan pengamanan terbaik agar Pemilu Presiden dapat berjalan aman, tertib, dan lancar," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009