Berdasarkan pantauan ANTARA dalam kampanye simpatik yang digelar di Alun-Alun Bandung, Selasa, tim sukses SBY-Boediono juga menjadikan bintang sepakbola Persib Nova Arianti sebagai juru kampanye (Jurkam) yang menyampaikan pesan-pesan SBY kepada seluruh simpatisannya di Bandung.
Dalam orasinya Nova menyebutkan permohonan maaf SBY karena tidak bisa berkampanye langsung di Bandung dan mengajak seluruh masyarakat untuk memenangkan pasangan SBY-Boediono dalam Pilpres agar pemerintahan yang sedang dijalankannya bisa terus dilanjutkan.
Disamping itu, Nova juga mengatakan, pemerintahan SBY telah terbukti berhasil dengan ditegakannya demokrasi, meningkatnya kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi dan tegaknya hukum serta HAM, juga pengentasan kemiskinan dan pengangguaran dengan programnya yang prorakyat.
"Mari kita sukseskan Pilpres 2009 di Kota Bandung dengan mendatangi TPS masing-masing dan mencentang nomor urut dua SBY-Boediono," teriak Nova.
Kepada wartawan, Nova mengaku ini merupakan kampanye pertamanya dan keikutannya dalam kampanye tersebut merupakan atas dasar kemauan sendiri dan tidak ada unsur paksaan dari pihak lain. Disamping itu, rupanya Nova juga sangat mengidolakan SBY.
Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandung Erwan Setiawan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bandung karena kampanye tersebut menyebabkan kemacetan dan menggangu kenyamanan para pengendara.
"Dalam kampanye simpatik ini, kita membagikan sekitar 18 ribu kaos dan 1.500 tangkai bunga mawar yang dibagikan kepada seluruh simpatisannya dan masyarakat sekaligus menyosialisasikan pasangan Capres/Cawapres SBY-Boediono," ujarnya.
Erwan juga mengungkapkan, untuk perolehan suara di Kota Bandung Demokrat menargetkan 70 persen suara dan saat ini Demokrat sudah mengantongi 65 persen suara yang berasal dari intern partai, seperti PKS dan partai lainnya yang mendukung SBY-Boediono.
"Untuk menutupi yang lima persennya, kita mencari dari suara mengambang, yakni dengan melakukan kampanye simpati ini," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009