Hal itu dikemukakan oleh Boediono dalam Debat Cawapres putaran kedua di Hotel Bumi Karsa, Bidakara, Jakarta, Selasa malam, sekalipun sebelumnya cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto menyebutkan bahwa pemerintahannya menargetkan 2012 seluruh rakyat Indonesia telah terjamin dalam suatu asuransi.
"Kita akan siapkan mulai 2010 suatu model dan tahapan-tahapan untuk mendapatkan (jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat) dalam waktu yang secepat-cepatnya," katanya.
Menurut Boediono, dengan suatu perhitungan yang jelas, termasuk dalam hal pembiayaan, maka jaminan kesehatan terhadap seluruh rakyat Indonesia dapat dilakukan.
"Pokok permasalahan adalah tekad. Tekad untuk melakukan penjaminan secara penuh di bidang kesehatan untuk seluruh rakyat kita. Ini adalah tekad politik yang telah dijamin di UU. Kita harus laksanakan," katanya.
Pada kesempatan itu Boediono juga menyebut janji-janji yang ditawarkan Prabowo untuk memperolehkan sumber pembiayaan guna membiayai seluruh program pro-rakyat termasuk jaminan kesehatan melalui penjadwalan pembayaran utang dan program Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) sebagai suatu impian.
Ia menilai tidak mungkin memperoleh dana dalam jumlah besar dalam waktu hanya beberapa tahun melalui penjadwalan utang dan MDGs."
"Jumlahnya masih cukup kecil, tidak mungkin," katanya.
Oleh karena itu, menurut Boediono, cara paling realistis untuk memperoleh dana adalah meningkatkan kemampuan untuk membiayai diri sendiri atau meningkatkan pembiayaan dari dalam negeri dengan membatasi pengeluaran-pengeluaran.
Saat ditanya mengenai prioritas arah pendidikan Indonesia di masa depan Boediono mengatakan bahwa pemisahan antara pendidikan kejuruan dan umum hendaknya tidak dilakukan secara kaku untuk mengantisipasi perubahan situasi global yang dapat terjadi sewaktu-waktu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009