Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mencatat masih tersisa sekitar 50 warga Kampung Akuairum, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, yang belum mengikuti tes cepat atau "rappid test" untuk mendeteksi virus corona (COVID-19).

"Yang terdaftar 349. Tapi yang mengikuti tes 299 orang. Hasil tes semuanya negatif dari COVID-19," kata Kasudin Kesehatan Jakarta
Utara, Yudi Dimyati di Jakarta, Jumat

Yudi mengatakan, warga yang belum mengikuti tes COVID-19 itu disarankan menjalani tes serupa secara mandiri di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Dia memastikan tes tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.

"Informasinya 50 warga yang belum mengikuti tes cepat kemarin sedang bekerja. Jadi tidak bisa datang ke lokasi tes," kata Yudi.

Baca juga: 349 warga Kampung Akuarium ikuti tes cepat COVID-19
Baca juga: Gedung cagar budaya pasar ikan jadi lokasi karantina COVID-19

Menurut Yudi, hasil negatif tes cepat tidak menjamin warga terbebas dari penyebaran COVID-19. Hasil itu hanya mendeteksi virus saat menjalani tes, bukan untuk dalam jangka waktu ke depan.

Untuk itu, sederet protokol kesehatan tetap wajib dipatuhi guna mencegah penyebaran virus tersebut.

"Tes ini hanya mendeteksi virus saat itu saja. Tidak menutup kemungkinan setelah jalani tes, warga terpapar virus di tempat lain," tegas Yudi.

Sebelumnya, sebanyak 349 warga Kampung Akuarium di RT 012 RW 04 terdata untuk mengikuti uji cepat mendeteksi virus corona (COVID-19) di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2020).

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020