Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa, mengatakan, realisasi penerimaan pajak selama semester I 2009 sebesar Rp256,7 triliun atau sekitar 43,7 persen dari target di dokumen stimulus fiskal 2009..
Menkeu mengungkapkan hal itu ketika menyampaikan Laporan Semester I, Prognosa Semester II 2009, dan RAPBN 2009 dalam rapat kerja Panitia Anggaran DPR.
Rendahnya realisasi penerimaan di semester I, menurut Menkeu, dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi, turunnya volume dan nilai impor, turunnya harga rata-rata minyak, dan penurunan penerimaan PPN impor.
Menkeu mengungkapkan, dari berbagai jenis pajak, jenis pajak yang realisasinya akan mencapai 100 persen atau lebih adalah pajak penghasilan (PPh) non migas Rp290,9 triliun (103,6 persen), PPh migas Rp49,5 triliun (127,7 persen), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp23,9 triliun (100 persen).
Sementara jenis pajak yang tidak akan tercapai targetnya adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Dalam Negeri (PPN PPnBM DN) sebesar Rp136,9 triliun (98,6 persen), PPN dan PPnBM impor Rp66,2 triliun (69,8 persen).
Selain itu bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Rp7,0 triliun, dan pajak lainnya Rp3,3 triliun (91,8 persen).
Berbeda dengan penerimaan pajak, penerimaan cukai dan bea masuk selama 2009 akan melebihi target yang ditetapkan dalam dokumen stimulus fiskal 2009.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai selama 2009 diperkirakan sebesar Rp74,6 triliun atau 100,9 persen dari dokumen stimulus sebesar Rp73,9 triliun.
Penerimaan cukai akan mencapai Rp54,5 triliun atau 100,3 persen dari dokumen stimulus dan bea masuk sebesar Rp18,6 triliun (108,6 persen). Sedangkan penerimaan bea keluar diperkirakan hanya Rp1,4 triliun atau 58,8 persen dari target Rp2,4 triliun.
"Kenaikan penerimaan cukai didukung oleh kebijakan kenaikan tarif cukai rata-rata 7 persen pada Februari 2009," kata Menkeu Sri Mulyani. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009