Kabar tentang adanya seorang WNI di Queensland yang terinfeksi virus H1N1 itu disampaikan Malia Ritaningsih, residen tetap asal Indonesia yang berdomisili di daerah Robertson, pinggiran kota Brisbane, Selasa.
"Beliau (pasien-red.) adalah keponakan saya. Alhamdulillah, kondisi kesehatannya sudah membaik saat saya membesuknya di Rumah Sakit Queen Elizabeth II hari Minggu (28/6)," katanya.
Malia mengatakan, saudaranya itu adalah seorang ibu rumah tangga. "Ketika saya menjenguknya hari Minggu, saya masih diharuskan perawat rumah sakit memakai masker, sarung tangan, dan `disposable coat` (baju khusus dari rumah sakit-red.)," katanya.
Menurut Malia yang berprofesi sebagai guru bahasa Indonesia di salah satu SMA di Queensland ini, kondisi kesehatan saudaranya itu kini semakin membaik karena sejak Senin (29/6) para tamu yang membesuknya sudah tidak lagi diharuskan menggunakan masker, sarung tangan dan "disposable coat".
Keponakannya itu dilaporkan terkena gejala Influenza A H1N1 pada 23 Juni lalu dan sempat berobat ke dokter umum sebelum dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth II sejak 26 Juni, katanya.
Dalam perkembangan lain, Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia menyebutkan, total jumlah penderita positif flu babi di negara itu kini mencapai 4.090 orang, sedangkan para penderita yang meninggal dunia berjumlah tujuh orang.
Para penderita tersebar di delapan negara bagian di Australia dengan Victoria sebagai episentrum pandemi.
Di negara bagian Victoria, jumlah penderita mencapai 1.625 orang disusul New South Wales 908 orang, Queensland (588), Australia Selatan (311), Australia Barat (229), Northern Territory (177), Australian Capital Territory (169), dan Tasmania (83).
Ke-tujuh orang penderita flu babi yang meninggal dunia di negara berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa itu berasal dari negara bagian Victoria, Australia Barat, dan Australia Selatan.
Sebelumnya, Pejabat Urusan Kesehatan negara bagian Victoria, Dr.Rosemary Lester, meminta warga yang berkondisi riskan, seperti hamil dan menderita asma, penyakit hati, diabetes, dan obesitas, agar segera ke dokter jika mereka diserang gejala penyakit pernafasan.
Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan ancaman Influenza H1N1 secara global 24 April lalu, sudah 59.814 orang terjangkit virus flu mematikan ini di lebih dari 90 negara dan teritori di dunia. Virus flu ini juga dilaporkan sudah menewaskan 263 orang di dunia.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009