Berdasarkan pantauan di lapangan, siswa-siswa yang berasal dari sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) telah menunggu kedatangan presiden sejak pukul 06:30 WIB.
Mereka terlihat sudah berada di pinggir jalan di beberapa titik sepanjang Kecamatan Masaran hingga Kecamatan Sragen dengan membawa Bendera Merah Putih yang terbuat dari plastik.
"Meskipun para siswa sedang menjalani masa liburan sekolah, mereka terlihat antusias datang untuk menyambut presiden," kata seorang guru SD Negeri Sine II, Kabupaten Sragen, Suparmi.
Dia mengatakan, pengerahan siswa-siswa sekolah untuk menyambut presiden karena pihaknya menerima surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen mengenai pengerahan tersebut.
"Kami sempat mengalami kesulitan dalam mengerahkan siswa karena surat edaran datang di saat siswa sudah menjalani liburan. Kami mengundang mereka dengan langsung mendatangi rumah siswa," katanya.
Menurutnya, tidak semua siswa datang menghadiri penyambutan ini karena sebagian dari mereka sudah berada di luar kota untuk berlibur.
"Untuk menambah motivasi siswa untuk hadir, kami memberikan uang saku Rp1.000 kepada tiap siswa yang hadir. Uang tersebut merupakan dana yang dianggarkan dari sekolah sendiri," katanya.
Sementara itu, seorang siswa SD, Rosyid Hidayatullah mengatakan, dia merelakan satu hari liburannya untuk menyambut presiden karena sangat berkeinginan untuk melihat secara langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kesempatan yang sangat langka ini tidak akan saya sia-siakan. Oleh karena itu, saya berusaha untuk hadir menyambut presiden," katanya.
Mengenai surat edaran tentang pengerahan siswa dalam menyambut presdien, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Gatot Supadi mengatakan, dia tidak mengetahui adanya surat edaran tersebut.
"Mungkin yang membuat surat tersebut adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan yang berhubungan langsung dengan SD-SD yang mengerahkan siswa-siswa tersebut," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009