Medan (ANTARA) - Personel Sat Polair Polres Tanjung Balai bekerjasama dengan Direktorat Polairud Polda Sumatera Utara menyelamatkan 13 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang ditelantarkan di pinggiran hutan bakau di Desa Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.

Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira, dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Jumat, mengatakan para TKI ilegal tersebut diduga ditelantarkan oleh kapal yang membawa mereka dari Malaysia ke Indonesia.

Ia menyebutkan, TKI itu diamankan Jumat, sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu, personel Sat Polair Tanjung Balai bersama Polairud Polda Sumut melaksanakan patroli dan melihat sekumpulan orang di Tanjung Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.

Baca juga: Polres Tanjung Balai amankan 72 TKI ilegal
Baca juga: KDEI Taipei data pekerja migran hendak pulang ke Tanah Air
Baca juga: Lanal Tanjung Balai Asahan kembali amankan 44 TKI ilegal dari Malaysia

Kemudian tim patroli mengamankan mereka dan dibawa ke Dermaga Sat Polair Polres Tanjung Balai Jalan Asahan Kelurahan Indra Sakti, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjung Balai, dilanjutkan dengan penyemprotan cairan disinfektan, pemeriksaan kesehatan dan barang bawaan.

"Puluhan TKI ilegal itu diberi makan, karena selama dua hari dua malam di tengah laut dan tidak makan," ujarnya.

Yudha mengatakan, Tim Gugus Tugas COVID-19 menjemput para TKI ilegal yang diamankan di Kantor Sat Polair Tanjung Balai untuk dibawa ke Posko Induk Gugus Tugas COVID-19 Kota Tanjung Balai di Jalan DI Panjaitan Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjung Balai.

Selanjutnya dilakukan penyemprotan cairan disinfektan, pemeriksaan kesehatan dan pendataan.Tim medis yang memeriksa dari Puskesmas Kampung Baru dipimpin oleh dr Verawati dengan empat orang anggota.

"Ke-13 TKI ilegal tersebut, yakni 11 orang berasal dari Kabupaten Asahan dan 2 orang dari Kota Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara," kata mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan itu.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020