Jakarta (ANTARA News) - Pasangan capres/cawapres Megawati-Prabowo akan menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (30/6).
Menurut Ketua Panitia Kampanye Nasional Megawati-Prabowo di Jakarta, Effendi Simbolon di Jakarta, Senin malam, prosesi kampanye akan dimulai sejak keberangkatan Megawati dan Prabowo dari kediaman Mega di Jalan Teuku Umar.
"Keduanya akan melintasi jalur Jalan Teuku Umar dan Diponegoro. Selanjutnya di Bundaran HI, keduanya akan pindah ke kendaraan bus tingkat terbuka menuju GBK," ujarnya seraya menggambarkan prosesi perjalanan itu diperkirakan memakan waktu sekitar satu jam.
Untuk itu, Simbolon menambahkan, pihaknya mohon maaf jika nantinya masyarakat Jakarta sedikit terganggu, khususnya di sepanjang jalan yang akan dilalui Megawati dan Prabowo.
Di arena kampanye, Simbolon yang juga anggota FPDIP DPR itu mengatakan, baik Prabowo maupun Megawati akan memberikan kejutan dalam pidato politik masing-masing.
"Materinya tentu akan surprise. Baik Mega maupun Prabowo akan sampaikan sesuatu yang istimewa, tapi penekananannya tetap pada penyampaian visi dan misi kandidat," ujarnya.
Di akhir acara kampanye yang diperkirakan usai pada pukul 16.00 WIB, lima pemuka agama akan membacakan doa penutup.
Sesaat sebelum Megawati dan Prabowo tiba di GBK, ratusan ribu kader dan simpatisan pendukung kandidat presiden dengan nomor urut satu itu akan dihibur dengan penampilan sejumlah artis ibukota, diantaranya Tiga Diva, Yuni Shara, Band Radja, Band Zamrud serta Denada.
Panggung tempat orasi politik maupun sound sistem yang digunakan juga didesain dengan nuansa pedesaan, seperti menambahkan ornamen padi-padian sebagai simbol komitmen pro rakyat.
Saat ditanya apakah dalam kampanye itu Megawati-Prabowo akan kembali membuat kontrak politik baru dengan sejumlah elemen masyarakat, Simbolon mengatakan, bisa saja hal tersebut terjadi karena pasangan itulah yang mempunyai komitmen besar untuk rakyat dan kesejahteraan bangsa.
Sementara mengenai antisipasi kampanye hitam yang mungkin dilakukan lawan-lawan politik, menurut Simbolon, panitia tidak mengantisipasi hal itu karena tidak ingin berburuk sangka.
"Kalaupun ada upaya provokasi, kami pastikan itu bukan dari kami," ujarnya.
Senada dengan Simbolon, Wakil Ketua Panitia Sarah Hasyim Joyohadikusumo mengatakan bahwa pihaknya mengimbau segenap kader dan simpatisan pendukung Mega-Pro agar tidak mudah terpancing dengan berbagai provokasi.
"Kami imbau kader agar tidak mudah terpancing provokasi," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009