Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro, Jumat, menyampaikan sepanjang trriwulan I tahun 2020, realisasi muatan yang telah diangkut melalui kapal tol laut yang dioperasikan sebesar 1.393 TEUs.
Sejak masa Covid -19 hingga akhir tahun, PELNI memproyeksikan dapat mengangkut muatan sejumlah 3.859 TEUs dan diharapkan lebih.
"Dengan jadwal pelayaran yang tetap dan teratur, Pelni terus mengoptimalkan pelaksanaan operasional tol laut dan memaksimalkan pengoperasian 'Rumah Kita' sebagai sentra logistik muatan kapal tol laut," kata Yahya.
Baca juga: Seribuan ton semen tenggelam bersama kapal tol laut di Lembata
Pelni mengangkut sembako seperti gula, tepung terigu, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar dan yang lainnya. Sedangkan untuk barang kebutuhan penting seperti benih padi, jagung dan kedelai, pupuk, semen, elpiji 3 (tiga) kilogram, triplek, besi baja konstruksi, baja ringan.
Pelni juga terus memaksimalkan potensi muatan balik pada kapal tol laut dengan membawa hasil alam dari daerah untuk dapat dipasarkan di jawa port, sehingga diharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Selain sembako, kapal tol laut dapat mengangkut potensi muatan seperti sembako, curah, batubara, batang kayu, dan lainya.
"Beberapa waktu lalu, dari Morotai menuju Surabaya, kami membawa muatan balik berupa ikan tuna dan batang kelapa. Begitupun di daerah Tarempa, Natuna kami mengoptimalkan muatan seperti ikan, cumi-cumi, dan cengkeh," sambung Yahya.
Baca juga: Pelni operasikan kapal negara layani tiga rute tambahan tol laut
Menurut dia, program tol laut juga dapat mengurangi disparitas harga bahan pokok dan bahan penting lainnya melalui pengoperasian 'Rumah Kita'.
Rumah Kita menjadi sentra distribusi barang-barang tol laut dan menjadi sentra pemasaran bagi produk lokal untuk dimuat kembali pada kapal tol laut sehingga dapat dipasarkan di daerah maju.
Pengoperasian Rumah Kita dilakukan oleh anak usaha Pelni PT Sarana Bandar Nasional.
Rumah Kita dapat menjadi acuan standar harga para pedagang untuk menjual barangnya.
Harga yang lebih kompetitif dipercaya mampu membantu menurunkan harga barang secara umum di daerah Indonesia Timur dan daerah T3P.
Rumah Kita merupakan gagasan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN dengan melakukan sinergi bersama BUMN, BUMD, serta BUMDes untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjaga harga barang kebutuhan pokok dan penting.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020