Magelang (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto, mengatakan, sistem ekonomi Indonesia saat ini tidak berada di jalur yang benar dan hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang.

"Tidak menguntungkan rakyat banyak, rakyat mengalami kesulitan," katanya di Magelang, Minggu (28/6) sore, saat kampanye terbuka di Lapangan Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang antara lain dihadiri Ketua Tim Relawan Megawati-Prabowo Jateng yang juga Wakil Gubernur Jateng, Rustringingsih.

Ia menyatakan tidak benar pernyataan sejumlah elite di Jakarta bahwa sistem ekonomi Indonesia saat sudah relatif baik sehingga rakyat berada dalam kehidupan yang lebih baik.

Sistem ekonomi Indonesia saat ini, katanya, mengakibatkan setiap tahun terjadi kebocoran kekayaan negara mencapai Rp200 triliun.

Jika kebocoran kekayaan negara itu terus dipertahankan, katanya, masyarakat tidak akan mencapai taraf hidup sejahtera.

"Rakyat akan divonis selamanya menjadi miskin, bagaimana mungkin rakyat sejahtera kalau sistem ekonominya mengakibatkan kebocoran Rp200 triliun setiap tahun," katanya.

Pada kesempatan itu Prabowo juga mengatakan pentingnya rakyat yang ingin perubahan hidup menjadi lebih baik harus merebut kembali kedaulatannya.

Pilihan saat Pemilu Presiden (Pilpres) pada 8 Juli 2009, katanya, relatif sederhana.

"Kalau ingin perubahan kehidupan yang lebih baik, anak-anak bisa sekolah dengan baik, pelayanan kesehatan yang baik, ingin negara besar, kuat, berdaulat, dan memiliki harga diri, maka pilih nomor urut satu (Megawati-Prabowo,red)," katanya.

Jika pasangan kandidat Megawati-Prabowo menang pilpres, katanya, ingin mengembalikan situasi menjadi lebih baik sehingga kekayaan yang melimpah di Indonesia bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Ia mengatakan, Indonesia bukan negara miskin tetapi kaya raya. Kekayaan Indonesia telah membuat iri bangsa-bangsa lain.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009