Sidoarjo (ANTARA News) - Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) melakukan dialog melalui "video conference" dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Sabtu malam.
Dalam dialog "video conference" ini, SBY berada di Semarang, sementara Pepadi berada di Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo. Dialog ini, dipandu oleh Direktur Utama Radio Republik Indonesia, Parni Hadi.
Ki Purbo Asmoro, dalang pagelaran wayang kulit saat melakukan dialog "video conference" dengan Presiden SBY mengatakan, lakon (judul) yang akan dibawakan dalam pagelaran kali ini berjudul "Banjaran Bimo".
"Dalam pagelaran ini diceritakan bagaimana Bima yang dilahirkan dalam keadaan terbungkus selama empat belas tahun dan dibuang di dalam hutan rimba," katanya.
Ia mengemukakan, dalam cerita ini mengandung pesan bahwa kehidupan manusia itu harus senantiasa mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME). "Segala sesuatu itu berasal dari Tuhan. Apa yang dikehendaki Tuhan itu pasti terjadi, termasuk Bima yang lahir dalam keadaan terbungkus tersebut," katanya.
Sementara itu, SBY mengaku senang dengan lakon tersebut, yang muatan filosofi yang begitu dalam. "Setiap manusia harus saling menyayangi terhadap seluruh ciptaan Tuhan. Tidak hanya manusia, tetapi seluruh cipataan Tuhan harus saling menyayangi," katanya.
Cerita ini, lanjut Presiden, dianggap sangat cocok untuk diterapkan pada kehidupan abad 21 saat ini.
Menurut SBY, warisan budaya kesenian wayang harus dilestarikan keberadaannya. "Segala pesan kehidupan bisa diceritakan melalui media wayang," katanya.
Ia mencontohkan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang dilakukan oleh para wali, salah satunya dengan menggunakan media wayang.
"Saya pernah ziarah ke makam Sunan Kalijogo. Beliau dalam menyebarkan agama Islam menggunakan wayang," katanya.
Turut hadir dalam dialog "video conference" di Alun-Alun Sidoarjo, Menteri Komunikasi dan Informatika, M. Nuh, Sekdaprov Jatim, Rasiyo, Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso, dan Kepala Polisi Resort (Kapolres) Sidoarjo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Setija Junanta.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009