Riyadh (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat telah mengendurkan kontrol keamanan ketat terhadap para diplomatnya di Arab Saudi, setelah mengetahui peningkatan keamanan selama empat tahun terakhir menyusul kampanye Riyadh terhadap serangan Al-Qaida.
Namun pembatasan masih tetap ketat jika dibandingkan dengan kondisi di sebagian besar negara lain ketika Washington memperingatkan dalam sebuah pernyataan, Jumat, bahwa "tetap ada ancaman keamanan akibat keberadaan kelompok teroris" di negara itu.
Pengumuman dari laman peringatan perjalanan Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa para diplomat di konsulat AS di Dhahran, kota di bagian timur Arab Saudi, boleh membawa keluarga bersamanya.
Para diplomat di Riyadh, ibukota Arab Saudi, boleh membawa anggota keluarganya yang dewasa dan anak-anak bersama mereka.
Namun, para diplomat yang berada di konsulat di Jeddah, target dari serangan 2004 yang mengakibatkan lima orang tewas, tetap tidak diperbolehkan membawa serta keluarganya.
Sekalipun tidak disebutkan dalam pernyataan itu, Washington juga mengizinkan staf diplomatik untuk tetap berada di Arab Saudi selama dua tahun, daripada tugas satu tahun yang telah menjadi standar selama beberapa tahun.
"Sejumlah perbaikan signifikan dalam kapasitas dan kemampuan keamanan Arab Saudi dan pasukan intelejen telah meningkatkan keamanan lingkungan," kata pernyataan itu.
"Sekalipun banyak yang telah membaik, perbaikan masih rapuh dan dapat berubah sewaktu-waktu."
Sebuah kampanye mengenai serangan baik kepada warga asing ataupun pejabat Arab Saudi oleh sel lokal Al-Qaida telah mengakibatkan sejumlah orang tewas dalam periode 2003-2006.
Namun sebuah upaya penanganan keras oleh Arab Saudi terhadap para milisi telah mengurangi ancaman secara signifikan, kata para diplomat di Riyadh.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009